KANAL24, Malang – Pemerintah Kabupaten Malang melakukan koordinasi dan sinergi dengan semua pihak untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Malang hingga nol kasus pada tahun 2022. Target tersebut sudah terangkum dalam RPJM Kabupaten Malang nomor 3 tahun 2021 untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan sehat.
Menurut Nobi Tulee, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Malang dalam rembug stunting hari kedua, Kamis (28/10/2021) menjelaskan bahwa RPJM tersebut menjadi rujukan bagi kegiatan rembug stunting ini karena membutuhkan sinergi dan kerjasama dengan berbagai pihak.
“Dasarnya adalah RPJM Kabupaten Malang namun untuk pelaksanaannya membutuhkan sinergi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Untuk itu rembug ini dilaksanakan,” kata Nobi.
Menurutnya bahwa saat ini terdapat sekitar 14 ribu bayi stunting di Kabupaten Malang yang harus di identifikasi dengan segera untuk ditangani. Namun jika mengandalkan kepada sumber daya manusia kesehatan yang ada tidak mungkin dengan cepat dapat menangani bayi tersebut.
“Dibutuhkan sinergi antar elemen untuk menangani stunting dengan target tahun 2022 Kabupaten Malang sudah nol kasus stunting,” lanjutnya.
Untuk itu Pemkab akan menggalang partisipasi elemen masyarakat hingga kelompok terkecil di setiap desa untuk terlibat bersama menurunkan angka stunting.
“Dari rembug ini kami mengajak semua pihak untuk terlibat bersama untuk melakukan pencegahan, penanganan kejadian stunting agar tercipta generasi yang sehat, memiliki gizi cukup dan ibu hamil yang sehat,” pungkas Nobi.(sdk)