Kanal24, Malang – Usai dilantik sebagai Dekan Baru Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Ir. M. Halim Natsir, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng. menegaskan bahwa Fapet akan segera tinggal landas menuju fakultas berstandar internasional. Terbukti dengan capaian akreditasi yang telah diraih baik secara nasioanal maupun internasional.
“Fakultas Peternakan alhamdulillah semua PS-nya (Program Studi) sudah terakreditasi unggul, dan yang kedua, S1-nya sudah terakreditasi ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), tinggal S2 dan S3,” ujar Prof. Halim saat ditemui Kanal24 usai acara Pisah Sambut Wakil Rektor dan Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya (6/1/2023).
Prof Halim menjelaskan bahwa Fapet UB juga baru menyelesaikan visitasi AQAS atau Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study Lembaga akreditasi internasional untuk program studi S2 dan S3. AQAS merupakan lembaga penjaminan mutu dan kualitas program studi yang berkedudukan di Jerman. Lembaga akreditasi internasional ini menilai standar kualitas universitas di dunia berdasarkan standar pendidikan tinggi Eropa.
“Semoga semuanya nanti bisa unconditional,” ungkap Prof. Halim. Unconditional Acreditation merupakan status hasil akreditasi AQAS yang berarti lolos tanpa syarat dan berlaku selama enam tahun.
Dekan baru Fapet UB ini optimis dengan kekuatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Fapet dan juga berbagai mitra yang telah mendukung program pengembangan Fapet untuk dapat berkiprah di dunia industri.
“Fakultas Peternakan ini memang kalau dilihat dari pagu anggaran tidak besar tetapi kami tidak putus semangat karena potensi SDM kita itu sangat memungkinkan untuk berjalan atau terbang jauh, apalagi kekuatan kita itu adalah di Mitra kita,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa industri peternakan yang selama ini telah menjadi mitra Fapet selalu mendukung Fapet UB dengan sepenuh hati. Sehingga, Fapet UB beberapa tahun terakhir selalu menjadi juara pertama dalam Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) UB.
Prof. Halim yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Dekan 1 FAPET juga mengatakan bahwa Fapet UB masih perlu meningkatkan kualitas SDM. Diantaranya dosen-dosen Fapet UB terus didorong dalam proses pengurusan kenaikan pangkat.
Selain itu pelayanan akademik juga perlu ditingkatkan, karena menurut Prof. Halim, stakeholder suatu fakultas yang utama adalah mahasiswa, sehingga pelayanan bagi mahasiswa menjadi perhatian.
“Mahasiswa inilah yang menjadi titik yang harus sangat diperhatikan seperti kompetensi mahasiswa kita harus diperhatikan agar bisa bersaing di dunia kerja, baik itu nasional maupun internasional,” bebernya.
Selain Program MBKM, Fapet UB juga terus mendukung dan mendorong pelatihan kompetensi berbahasa Inggris mahasiswa, bekerjasama dengan Unit Pengembangan Bahasa UB melalui pelatihan dan tes TOEFL.
Prof. Halim juga berharap Fapet UB dapat menarik banyak siswa untuk belajar di sektor peternakan dengan kurikulum berbasis industri. Prof Halim optimis bahwa industri peternakan akan terus berkembang dan tidak akan berhenti karena mensuplai pangan dari protein hewani. (din/nid)