Kanal24, Malang – Prof. Lynn J. Thiesmeyer dari Keio University memberikan pemaparan yang mendalam mengenai isu-isu dan tantangan dalam tata kelola untuk keberlanjutan dan keamanan di era digital pada konferensi ICoPAG 2023 yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi UB.
Prof.Thiesmeyer memulai pemaparannya dengan mengajukan beberapa pertanyaan mendasar tentang tujuan dan penerimaan kebijakan. Ia menyoroti pentingnya pemahaman tentang untuk siapa dan mengapa kebijakan dibuat.
“Kebijakan seharusnya bertujuan untuk memberikan peluang dan perlindungan yang merata kepada seluruh warga masyarakat,” ujar Prof. Thiesmeyer.
Namun, pertanyaan krusialnya adalah bagaimana mengukur apakah kebijakan tersebut efektif dalam memberikan peluang dan perlindungan yang adil setelah diterapkan. Prof.Thiesmeyer menekankan perlunya inovasi kebijakan untuk mengatasi isu-isu yang muncul dalam dunia yang terus berubah dengan cepat.
Prof.Thiesmeyer menggarisbawahi pentingnya memahami kapan, di mana, dan mengapa kebijakan diperlukan. Ia mengidentifikasi dekade saat ini, dari tahun 2020 hingga 2030, sebagai periode penting dengan berbagai tantangan. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak besar pada ekonomi dan politik, sementara ada otoritas politik baru di wilayah Asia Tenggara.
Selain itu, ada kemitraan strategis baru di kawasan Asia Pasifik, yang menciptakan konflik global baru. Pertanyaan yang muncul adalah di mana isu-isu ini timbul dan bagaimana kebijakan dapat mengatasi tantangan keamanan yang terkait.
Prof.Thiesmeyer mencatat bahwa isu-isu utama saat ini adalah masalah keamanan, dan banyak diantaranya berhubungan dengan aspek maritim. Maritim adalah sektor penting bagi Indonesia dan Jepang dalam hal perdagangan dan sumber daya kelautan. Namun, masalah timbul ketika peluang ekonomi maritim bertentangan dengan keberlanjutan dan bahkan keamanan.
“Contohnya saja, masalah keamanan maritim seringkali membutuhkan kerjasama internasional, dan inisiatif keamanan lintas batas menjadi penting dalam mengatasi masalah bersama,” ujar Prof. Thiesmeyer.
Prof.Thiesmeyer menyoroti masalah keamanan iklim, yang merupakan dampak perubahan iklim yang mempengaruhi banyak negara di kawasan Asia Pasifik. Isu ini mencakup degradasi lingkungan, bencana iklim, emisi gas rumah kaca, dan polusi udara dan air. Semua ini menuntut inovasi kebijakan yang berfokus pada keberlanjutan, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana melaksanakannya tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi.
Prof. Thiesmeyer juga membahas tantangan keamanan ekonomi lokal. Di Indonesia, ini berkaitan dengan komunitas dan daerah yang bukan pada tingkat nasional. Pandemi COVID-19 telah mengekspos kerentanan ekonomi lokal, kehilangan pekerjaan, dan hilangnya sumber daya alam. Isu-isu ini, seperti migrasi dari daerah-daerah tersebut, menuntut kebijakan yang melindungi masyarakat lokal dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi.
Akhirnya, Prof.Thiesmeyer menekankan ancaman keamanan siber dalam era digital. Serangan siber dan pencurian data pribadi telah menjadi perhatian global. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana mengontrol dan melindungi ruang siber tanpa menghambat manfaat ekonomi dan kenyamanan yang ditawarkan oleh dunia digital.
Pemaparan Prof. Lynn J. Thiesmeyer di ICoPAG 2023 mengilustrasikan kompleksitas tantangan yang dihadapi dalam pembuatan kebijakan di era digital yang semakin terhubung. Pentingnya memahami isu-isu lintas batas dan mencari inovasi dalam kebijakan menjadi sorotan utama. Selain itu, ia menyoroti perlunya kerjasama internasional yang efektif dalam mengatasi isu-isu yang melintasi batas.
Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mengatasi tantangan kebijakan yang dihadapi oleh Indonesia, Jepang, dan negara-negara lain di dunia, ICoPAG 2023 menjadi wadah penting bagi para ahli dan pemimpin pemikiran untuk berkolaborasi dan membahas masalah yang mendesak ini. Pemaparan Prof. Thiesmeyer memberikan wawasan berharga tentang bagaimana tata kelola yang lebih luas dan melintasi batas dapat membantu menjawab tantangan keberlanjutan dan keamanan di era digital yang kompleks. (zul/nid)