KANAL24, Lumajang – Sebutan Lumajang Jawa Timur sebagai kota pisang semakin menguat dengan adanya kebun Musium Pisang terlengkap yang mulai dikenal masyarakat. Lahan seluas lebih satu hektar yang berada di kawasan Puslit Sukosari Lumajang ini ditanami pisang berbagai jenis baik pisang konsumsi, komersial hingga pisang hias.
Kawasan ini merupakan diversifikasi luar usaha yang dikembangkan oleh PTPN XI, untuk mengoptimalkan resource yang ada untuk memperkuat performa korporasi serta mendukung dan memperkaya kearifan lokal Lumajang sebagai kota pisang. Kami merintis kebun Musium Pisang sejak tahun 2016, setidaknya hingga kini telah ada 37 jenis pisang dari pisang konsumsi, pisang komersial hingga pisang hias.
“Kedepan jenis tersebut supaya ditambah jumlahnya sehingga melengkapi koleksi Musium Pisang sehingga memperkaya wahana agrowisata edukasi PUSLIT ” terang General Manager Unit Usaha Strategis PTPN XI, Owen Dwi Hasudungan Gultom, dalam rilisnya melalui Humas PTPN XI, Brilliant Johan, kepada JNR Kominfo Jatim, Kamis (22/10/2020) saat berkoordinasi dengan jajaran PUSLIT Sukosari.
Agrowisata Edukasi PUSLIT Sukosari sudah terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang sehingga menjadi salah satu destinasi Lumajang. Ini merupakan pengembangan fungsi PUSLIT yang awalnya merupakan lembaga penelitian PTPN XI, sehingga secara kelembagaan dibawah koordinasi Unit Usaha Strategis.
“Benih pisang tersebut kami peroleh dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam bentuk bibit tunas dan kami kembangkan dengan kultur jaringan sekaligus optimalisasi laboratorium kultur jaringan yang kami miliki. Selain mendapat edukasi budidaya pisang pengunjung juga diperkenalkan analisa prospektif usaha pengolahan pisang “, jelas Kepala PUSLIT Sukosari Nanik Tri Ismadi.
Meski belum selengkap Kebun Plasma Nutfah Pisang Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Nanik menyebut koleksi pisang milik PUSLIT sebagai terlengkap di Jawa Timur hingga mendapat kunjungan baik bersifat penelitian ilmiah hingga wisata.
Menurut Nanik pengunjung ada yang melakukan penelitian ilmiah dan sekedar wisata mencari benih dan informasi terkait pisang. Meski belum selengkap milik Kebun Plasma Nutfah Pisang di Yogya, koleksi kami paling lengkap di Jawa Timur. Selain itu kami satu satunya di Jawa Timur yang mengkolaborasikan antara kebun koleksi pisang dengan keilmuan yang lain.
“Jadi selain belajar tentang jenis tebu, jenis pisang, kita bisa belajar teknik budidaya kultur jaringan, pemupukan, pengendalian hama, pembuatan pupuk organik dan lain-lain. Bagi yang tertarik bisa langsung menghubungi kami di Lumajang. Rencana pengembangan tindak lanjut selain memperbanyak varietas pisang, melalui Laboratorium Mikrobiologi akan dikembangkan penelitian tentang pengolahan hasil dari komoditas pisang sehingga meningkatkan nilai jual pisang,” lanjutnya.(sdk)