Kanal24, Malang – Desa Cermo menyelenggarakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan bertempat di Balai Desa (14/7/2023). Berkolaborasi dengan UPT Puskesmas Kare, topik pembahasan utama dalam kegiatan MMD Desa Cermo difokuskan terkait permasalahan stunting yang masih tinggi.
“Saya harap, semua kader posyandu turut aktif berpartisipasi dalam penyelesaian masalah stunting, sebab ini merupakan permasalahan bersama” Ujar Kepala Desa Cermo, Bapak Sukiman dalam sambutannya.
Bapak Sukiman dalam sambutannya juga menyatakan harapan besarnya terhadap kedatangan Mahasiswa MMD UB agar mampu bersinergi bersama dalam mendorong penyelesaian masalah kesehatan di Desa Cermo.
Sambutan lain juga diberikan oleh Wakil Kepala Puskesmas Kare selaku tamu undangan. Dalam sambutannya beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa kegiatan Musayawarah Masyarakat Desa pada tanggal 14 Juli 2023 merupakan kegiatan pertama dari rangkaian MMD di Desa Cermo. Oleh karena itu, beliau berharap masyarakat aktif dalam memberikan usulan sebab setiap usulan nantinya akan direkap ditingkat kecamatan untuk diajukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun sebagai salah satu rencana kegiatan di tahun 2024.
“Saya harap nanti ada beberapa kader posyandu dan Bumdes Cermo atau yang mewakili untuk berpartisipasi pada kegiatan pelatihan MMD di bulan juli hingga september nanti guna menentukan arah kegiatan dari MMD agar dapat lebih terstruktur.” Pungkas Perwakilan dari UPT Puskesmas Kare.
Dari beberapa survei yang dilakukan oleh para Kader Posyandu, Desa Cermo mengerucutkan berbagai permasalahan yang dihadapi menjadi 3 masalah prioritas berdasarkan Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG), antara lain :
- Berat badan di KMS di bawah garis merah GK 2T.3T (9 anak, 83%).
- Keluarga dengan keluhan batuk. berdahak lebih dari 2 minggu disertai dengan keluarnya keringat malam hari dan penurunan nafsu makan. (33 orang, 13%)
- Pasangan usia 30-50 tahun melakukan pemeriksaan deteksi dini Sadari / Periksa Payudara Sendiri dan IVA/Papsmear 1 tahun sekali (47 orang, 38.5%).
Kegiatan berlangsung interaktif secara 2 arah. Baik dari kader posyandu dan mahasiswa secara aktif berpartisipasi dalam diskusi untuk mencari rencana tindak lanjut dari permasalahan yang dihadapi.
Agenda Musyarawarah Masyarakat Desa Cermo tersebut ditutup dengan kesimpulan berupa rencana tindak lanjut dari 3 masalah prioritas utama antara lain dengan menambah dan perubahan jumlah PMT pada hari buka posyandu dan PMT hari khusus, pemberian kelas ibu dan balita, pembukaan kelas stunting, swadaya PMT dari masyarakat, penyuluhan TBC anak di posyandu, pengawasan minum obat untuk balita TBC, pembentukan kader TBC, serta sosialisasi anjuran pemeriksaan IVA di pengajian muslimat forsi. (nal)