KANAL24, Bojonegoro – Pengelolaan pertanian di Indonesia masih belum putus dirundung berbagai permasalahan. Alih fungsi lahan, sumber daya manusia, kebutuhan air hingga ketersediaan pupuk menjadi persoalan yang membutuhkan solusi bagi petani. Hal ini menjadi perhatian mahasiswa UB yang sedang melaksanakan MMD di Desa Sidobandung Bojonegoro dengan menggelar diskusi dan sosialisasi mengenai pertanian berkelanjutan.
“Kami mengambil salah satu program pertanian di desa ini karena memang di sini banyak yang berprofesi sebagai petani dan terdapat beberapa persoalan,” kata Abdul Muis Nawawi Ketua Kelompok MMD Desa Sidobandung, Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga : Remaja Sidobandung Antusias Pelajari UU ITE dan Hidroponik bersama Mahasiswa MMD UB
Bersama dengan beberapa kelompok tani para mahasiswa menggelar diskusi dan sosialisasi mengenai pertanian berkelanjutan. Topik ini diambil karena pertanian berkelanjutan merupakan satu pola dalam mengelola pertanian yang saling bersambung dan terintegrasi. Pola ini diharapkan dapat menjawab beberapa persoalan yang mendera petani seperti dalam hal ketersediaan pupuk.
Damun salah satu perwakilan kelompok tani Lumbung Baru mengaku bahwa saat ini ketersediaan pupuk menjadi salah satu problem besar yang dihadapi oleh petani. Pada saat dibutuhkan seringkali pupuk menjadi barang langka denan harga yang tidak murah. Hal ini tentu membuat biaya operasional pertanian menjadi tinggi.
“Ketersediaan pupuk saat ini menjadi persoalan bagi petani di Sidobandung karena semakin langka sehingga menyulitkan bagi kami dalam bertani,” kata Damun.
Melihat hal tersebut melalui forum diskusi para mahasiswa UB juga mengenalkan dan mensosialsiasikan pupuk organik sebagai alternatif bagi petani. Pupuk organik memiliki kelebihan karena lebih ramah lingkungan dan dapat diproduksi sendiri oleh kelompok tani.
Penggunaan pupuk organik dapat menjadi solusi dari kelangkaan pupuk subsisi dan jenis pupuk lainnya sehingga petani dapat lebih berdaya dan lahan mereka juga tetap berkualitas. Para mahasiswa menjelaskan mengenai kelebihan pupuk organik, bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik sehingga kelompok tani Sidobandung dapat mengimplementasikannya secara mandiri.
“Sosialisasi mengenai pupuk organik ini sangat baik bagi kami terutama sebagai solusi dari kelangkaan pupuk yang kami alami,” pungkas Damun. (sdk)