Kanal24 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerjasama dengan Bizhare dan Adhya Group menyelenggarakan Finscoin – Film Investor Gathering, yang bertujuan untuk meluncurkan Public Funding Expose untuk 3 Proyek Film Indonesia. Acara tersebut juga menyediakan penawaran investasi eksklusif bagi investor setia Bizhare yang berlangsung di Hotel Sari Pasific, Thamrin, Jakarta (7/5/2023).
Kemenparekraf, Bizhare, dan Adhya Pictures meresmikan peluncuran pendanaan untuk 3 produksi film Indonesia yang akan tersedia melalui platform website www.bizhare.id dan aplikasi Bizhare, melalui skema urun dana. Ketiga film tersebut diproduksi oleh Adhya Pictures dan memiliki genre yang berbeda-beda, yaitu Bolong/The Hole (Horor) yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Tulang Belulang (Drama/Komedi) yang disutradarai oleh Sammaria Sari Simanjuntak, dan Romeo Ingkar Janji (Drama/Romance) yang disutradarai oleh Emil Heradi, dengan Jeremy Thomas sebagai creative director.
Dalam acara tersebut, Kemenparekraf, Bizhare, dan Adhya Group berupaya untuk mendukung pengembangan industri perfilman di Indonesia dengan memfasilitasi pendanaan untuk tiga film berkualitas. Adanya platform pendanaan yang disediakan oleh Bizhare dan Adhya Group diharapkan akan membuka kesempatan bagi para investor untuk berpartisipasi dalam industri perfilman Indonesia.
Dalam peluncuran Public Funding Expose tersebut, para investor dapat memilih untuk berinvestasi dalam satu atau lebih dari ketiga film yang ditawarkan. Dalam urun dana, investor akan membeli saham yang sebanding dengan jumlah investasi mereka, yang kemudian dapat dijual kembali pada harga pasar.
Sebagai platform pendanaan online terdepan di Indonesia, Bizhare berupaya mempermudah para investor untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang dianggap menguntungkan, seperti industri perfilman. Dalam hal ini, Bizhare telah menjalin kemitraan dengan Adhya Pictures untuk memberikan kesempatan kepada para investor untuk berpartisipasi dalam industri perfilman Indonesia.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana dalam sambutannya mengatakan bahwa acara Film Investor Gathering ini bertujuan untuk mengajak serta membuka kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat agar bisa aktif berpartisipasi. Salah satunya sebagai investor dalam pembiayaan film lokal Indonesia, melalui platform Fintech Securities Crowdfunding (SCF) sebagai alternatif pembiayaan industri Film yang telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Melalui kesempatan ini, saya mengajak Bapak/Ibu Calon investor yang hadir, marilah kita bersama-sama untuk mendukung pembiayaan 3 proyek film tersebut melalui platform Fintech SCF sebagai bagian dari dukungan terhadap Industri Perfilman Indonesia,” ujar Hayun.
Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spice Up the World Kemenparekraf, Indriani D. Laratu dalam laporannya mengatakan bahwa dari 4 film lokal Indonesia yang telah diluncurkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tanggal 24 Februari 2023 lalu, salah satu film yang berjudul “Mantra Surugana” telah berhasil mendapatkan pembiayaan dari masyarakat melalui platform SCF Bizhare sebesar Rp 2,5 miliar hanya dalam waktu 3 hari.
“Alhamdulillah hanya dalam hitungan menit setelah Public Funding Expose dibuka dibuka melalui platform Bizhare, telah tercatat pre order saham bernilai lebih dari Rp 700 juta dari masyarakat dan kita doakan semoga akan terus bergerak naik dan bisa memenuhi pendanaan bagi 3 proyek film tersebut,” kata Indriani.
Dengan terselenggaranya Launching Pendanaan Kedua untuk 3 proyek film tersebut, juga diadakannya program penawaran peluang investasi bagi loyal investor dari Bizhare.
“Film merupakan bisnis yang sangat menarik sebagai pilihan investasi, karena potensi keuntungan investasinya bisa berkali-kali lipat, bergantung dari genre film, cerita, sutradara, produser dan antusias masyarakat akan film tersebut,” tutur CEO Bizhare, Heinrich Vincent.
Di sisi lain, CEO Adhya Group, Ricky Wijaya juga menyampaikan harapannya dalam acara Launching Pendanaan Kedua untuk 3 proyek film oleh Platform Securities Crowdfunding Bizhare ini.
“Industri perfilman mulai bangkit dan ramai kembali. Adhya Pictures merupakan salah satu unit bisnis Ahdya Group yang memproduksi berbagai film anak bangsa. Harapannya melalui sinergitas dengan Bizhare dan Kemenparekraf, kita membuka kesempatan untuk masyarakat agar bisa berpartisipasi ke project film di Adhya Group,” harap Ricky.
Sebelumnya Adhya Group bersama Kathanika Pictures telah merilis berbagai film lebar seperti “Gatotkaca”, “Death Knot”, “Keluarga Cemara 2”, “Ben & Jody” hingga “Mencuri Raden Saleh. Tidak hanya sampai di situ, berkat potensi karya anak bangsa yang sangat besar terutama di industri perfilman tanah air, membuat Adhya Group ingin terus mengembangkan pilar bisnisnya di bidang Digital & Entertainment, salah satunya pendanaan film lokal melalui platform Bizhare.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri perfilman Indonesia telah sukses melahirkan film yang sangat berkualitas dengan terbuktinya antusiasme masyarakat yang semakin tinggi untuk menyaksikan film karya sineas tanah air, bahkan hingga mencapai angka lebih dari jutaan penonton.
Melalui pendanaan publik ini, Kemenparekraf, Bizhare, dan Adhya Pictures berharap dapat memperkuat industri perfilman Indonesia dan membuka peluang bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam kegiatan investasi yang menarik dan menguntungkan.