KANAL24, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pertumbuhan pelaku industri kreatif karena sektor tersebut mampu memberikan kontribusi yang signfikan terhadap perekonomian nasional.
“Sasaran itu kami wujudkan secara konkret melalui peran Balai Diklat Industri (BDI) di Denpasar, Bali, yang fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) industri kreatif dengan spesialisasi animasi, kerajinan dan barang seni,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Agus mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang memprioritaskan program peningkatan kualitas SDM, termasuk di sektor industri yang menjadi potensi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.
“Jadi, kami terus menciptakan SDM industri yang terampil dan kreatif. Misalnya, kami bantu dengan kegiatan pelatihan desain dan penggunaan teknologi modern sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” paparnya.
Pada tahun ini, Kemenperin menargetkan sebanyak 2.000 pelaku industri kreatif bisa tumbuh melalui Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) di BDI Denpasar.
Agus menambahkan, melalui BDI Denpasar, pemerintah optimistis mampu menelurkan perusahaan rintisan atau startup berbagai sektor.
“Di sini sudah terbangun ekosistem inovasi. Jadi, ada terobosan ide yang luar biasa, seperti terciptanya jenis aplikasi yang membantu pelayanan kesehatan dengan mendatangkan dokter ke rumah untuk memeriksa pasien,” ujar Agus.
dilansir dari imq21 sepanjang 2018, industri kreatif mampu berkontribusi cukup signfikan terhadap PDB nasional, yang diproyeksi menembus Rp1.000 triliun. Adapun tiga sub sektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif tersebut, yakni industri kuliner sebesar 41,69%, disusul industri fesyen 18,15%, dan industri kriya 15,70%. (sdk)