KANAL24, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 8,3 persen pada tahun 2024. Selain itu Kemenperin juga berharap agar kontribusi sektor manufaktur bagi perekonomian nasional bisa terangkat 18,9 persen.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan untuk mencapai target tersebut, dirinya telah meminta kepada semua jajarannya agar memiliki kemampuan menganalisa pencapaian target kuantitatif. Selain itu, yang terpenting adalah bisa menyusun response policy yang cepat dan tepat.
“Oleh karenanya, kami fokus terhadap peningkatan investasi dan ekspor. Kami akan meyakinkan para calon investor sektor industri agar mau masuk ke Indonesia, terutama untuk menghasilkan produk substitusi impor,” kata Agus Gumiwang dalam keterangannya, Sabtu (15/2/2020).
Kemudian, guna menggenjot nilai ekspor manufaktur nasional, Kemenperin semakin aktif mengajak pelaku industri lebih agresif lagi membuka peluang pasarnya di negara-negara nontradisional. Di samping itu, perlunya perluasan atau diversifikasi produk ekspor yang diarahkan untuk dapat menikmati fasilitas pembiayaan ekspor. Menurut Agus, pembentukan lembaga pembiayaan industri merupakan hal yang sangat penting, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
“Kami meyakini, dengan dibentuknya lembaga pembiayaan, bisa memberikan ruang bagi industri dalam negeri untuk masuk ke produk yang selama ini masih di impor. Jadi, industri kita bisa mudah mendapatkan modal,” ungkapnya. (sdk)
