KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi di pekan pertama Oktober 2019 mencapai 0,02 persen secara bulanan (month to month/mtm) yang disebabkan kenaikan harga daging ayam sebesar 0,03 persen dan tomat sayur sebesar 0,01 persen.
Dengan inflasi pekan pertama di Oktober 2019 sebesar 0,02 persen, maka inflasi pekan pertama Oktober 2019 secara tahunan sebesar 3,13 persen (year on year/yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (4/10/2019), merinci di tengah kenaikan harga pada daging ayam dan tomat, harga komoditas pangan lainnya masih terkendali. Misalnya harga cabai merah deflasi 0,07 persen, cabai rawit deflasi 0,03 persen, bawang merah deflasi 0,02 persen, serta ayam ras deflasi 0,03 persen.
“Harga-harga tetap terkendali sampai Oktober 2019 dan Insya Allah sampai akhir tahun secara tahunan sesuai perkiraan kita di bawah titik tengah sasaran yakni di bawah 3,5 persen (yoy),” ujar dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau deflasi pada September 2019 sebesar 0,27 persen.
Dengan perkembangan Indeks Harga Konsumen di beberapa bulan terakhir, Bank Sentral memperkirakan inflasi hingga akhir tahun masih di rentang sasaran inflasi tahunan yakni 2,5-4,5 persen. Lebih rinci, Perry optimistis inflasi berada di bawah titik tengah sasaran inflasi tersebut.
Pada September 2019, deflasi didorong oleh kelompok bahan pangan terutama harga cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah. Dengan besaran tersebut, tercatat inflasi sepanjang tahun ini (Januari-September 2019) tercatat sebesar 2,2 persen Adapun inflasi tahunan tercatat sebesar 3,39 persen. (sdk)