Kanal24, Malang – PENMAS FK UB atau Pengabdian Masyarakat yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya di SDN Klojen mendapat sambutan hangat dari tenaga pengajar. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SDN Klojen Malang Supriadi, S.Pd., M.Pd, Kamis (21/7/2022).
Supriadi mengaku, segenap pengajar SD Klojen sangat mendukung adanya kegiatan PENMAS FK UB 2022 Goes To School. Mereka, tenaga pengajar SD Klojen, turut membantu dengan memberikan fasilitas bagi para mahasiswa untuk melangsungkan kegiatan tersebut.
“Saya selaku kepala sekolah SD Klojen mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang mengadakan acara Goes to School. Waktunya tepat sekali berbarengan dengan MPLS tahun ajaran baru 2022/2023,” ungkap Kepala SD Klojen.
Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran 2022/2023 pada sekolah dasar di Kota Malang berlangsung mulai bulan Juli 2022. Supriadi menjelaskan, nilai yang diajarkan pada kegiatan PENMAS FK UB sejalan dengan program MPLS yang dirancang di SD Klojen.
“Kegiatannya juga linier dengan kegiatan yang kami rancang di program MPLS. Pada kegiatan dengan mahasiswa ini anak-anak diajak mewarnai, gosok gigi, cuci tangan, dan lain-lain,” ujar Supriadi.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada PENMAS FK UB 2022 Goes To School di antaranya adalah senam irama, mewarnai bersama, membuat masakan sederhana, serta pemberian edukasi mengenai kesehatan kepada peserta didik di sekolah dasar.
“Lewat kegiatan ini, anak-anak punya dasar keilmuan tentang bagaimana cara menjaga kesehatan. Kota malang masih pada PPKM level 1 sehingga bagus bagi anak-anak diberi pengetahuan tentang menjaga kesehatan sesuai protokol kesehatan,” kata Kepala SD Klojen tersebut.
Supriadi menambahkan, kerja sama antara SD Klojen dengan mahasiswa FK UB ini sesuai dengan anjuran kementerian, yakni untuk meningkatkan kompetensi dari segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kegiatan yang dikemas semacam ini, menggambarkan program penumbuhan karakter pelajar pancasila. Melalui PENMAS FK UB 2022 Goes To School, Supriadi berharap peserta didik SD Klojen bisa menerapkan ilmu kesehatan yang didapat dari para mahasiswa.
“Saya berharap di akhir kegiatan nanti, anak-anak sudah tahu dasar-dasar menjaga kesehatan. Sehingga ke depannya, bapak-ibu guru tinggal melanjutkan saja. Program ini juga sesuai dengan pelaksanaan program Kurikulum Merdeka,” kata Supriadi.
Program Kurikulum Merdeka yang diterapkan SD Klojen mengacu pada kurikulum yang dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat atau disingkat PAUD. Menurut Supriadi, kurikulum ini memberikan keleluasan bagi warga sekolah untuk berkreasi dan berinovasi dalam rangka membimbing anak-anak didik menjadi pelajar yang memiliki kompetensi di bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
“Goals nya nanti, pelajar Indonesia khususnya di SD Klojen ini bisa menjadi pelajar yang diharapkan oleh negara,” kata Supriadi. (nad)