Kanal24, Malang – Dekan FP UB, Prof. Mangku Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D. menyampaikan bahwa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) memiliki berbagai kerjasama dengan institusi di Eropa, Amerika, dan Australia. Salah satu yang menonjol adalah kerjasama dengan Global Academic Engagement Brawijaya University, Wageningen University of Research (WUR), dan Lighthouse Farm Academy. Hal ini disampaikan oleh Prof. Mangku dalam acara International Research Collaboration yang digelar di FP UB pada Senin (05/08/2024).
Baca juga : FP UB Perkuat Kerjasama Global Melalui International Research Collaboration
“Program ini menghubungkan para petani, akademisi, dan penggiat pertanian dari berbagai belahan dunia. Kami sedang membangun riset untuk mencari solusi dan teknologi terbaik yang ramah lingkungan, produktif, dan menghasilkan produk pertanian yang sehat. Ini akan menjadi model yang bisa diterapkan di seluruh dunia,” ujar Prof. Mangku.
Kerjasama ini tidak hanya fokus pada riset, tetapi juga pada pelatihan-pelatihan teknis. “Kami mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para petani dan dosen di bidang pertanian. Selain itu, ada juga beasiswa untuk program S3 di Jerman dan Belanda, serta publikasi dan bimbingan bersama mahasiswa S1 dan S2,” tambahnya.
Kerjasama ini melibatkan pertukaran sumber daya manusia, di mana dosen dan peneliti dari UB akan mengajar dan melakukan riset di institusi mitra, serta sebaliknya. Jaringan petani dari berbagai negara akan saling belajar dan bertukar informasi melalui pertemuan yang berlangsung secara berkala.
“Pertemuan ke-9 dari program ini akan diadakan di Universitas Brawijaya, dengan fokus pada riset di bidang rice farming. Kami akan mempresentasikan pendekatan sistemik yang melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti teknologi, biologi, dan kedokteran hewan,” jelas Prof. Mangku.
Sebagai tuan rumah, Universitas Brawijaya berkomitmen untuk terus memperbesar kerjasama ini dan menjadi pusat riset multidisiplin di Indonesia. Dengan demikian, UB berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan pertanian global yang berkelanjutan dan inovatif.
“Kerjasama ini adalah langkah penting untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kami berharap hasil riset ini dapat diterapkan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” tutup Prof. Mangku. (nid/sil/skn)