Kanal24 – Universitas Brawijaya menjadi salah satu partisipan utama dalam pembentukan Konsorsium Kopi Internasional yang diinisiasi selama International Symposium on The Establishment of Coffee Consortium.
Wenny Bekti Sunarharum, PhD, dari Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya (UB), hadir sebagai perwakilan UB dalam acara tersebut.
Ia menyampaikan presentasi yang berjudul “Tantangan Global Kopi dalam Konteks Indonesia”, yang membahas tantangan yang dihadapi dalam industri kopi secara global, khususnya dalam konteks Indonesia.
Wenny menyampaikan bahwa untuk mengatasi tantangan global dalam industri kopi, diperlukan pendekatan multidisipliner dan kolaborasi.
Menurutnya, Universitas Brawijaya (UB) telah melakukan berbagai riset dan publikasi yang diakui secara reputasi terkait komoditas kopi.
Salah satu fokus riset yang ia jelaskan adalah bagaimana kopi dikelola secara holistik dari tahap awal hingga tahap akhir (farm to cup). Pendekatan ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk pertanian, agroforestri, pasca panen dan pengolahan, serta aspek konsumen, sosial ekonomi, bisnis, dan kesehatan.
Dalam presentasinya, Wenny juga menekankan bahwa Universitas Brawijaya (UB) memiliki UB Forest yang bertanggung jawab atas pengelolaan perkebunan kopi yang terletak di antara pohon pinus dan lingkungan hutan.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan potensi besar untuk melakukan kolaborasi antara peserta simposium yang hadir.
Ia juga menjelaskan bagaimana penelitian terkait kopi dikembangkan di UB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UB.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr., selaku Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, menyampaikan pentingnya pembentukan konsorsium kopi.
Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu produsen dan pemasok kopi terbesar di dunia, yang memiliki potensi besar yang masih perlu dieksplorasi lebih lanjut.
Tiga delegasi dari UC-Davis yang hadir dalam acara tersebut, yaitu Prof. Tonya L. Kuhl, Prof. William Ristenpart, dan Prof. Irwin R. Donis-Gonzalez, juga turut berbagi informasi tentang program pendidikan tentang kopi yang telah diimplementasikan di UC-Davis.
Tidak hanya itu, ketujuh perguruan tinggi negeri (PTN) yang hadir juga mempresentasikan kemajuan riset mereka dan penelitian unggulan yang dapat menjadi kolaborasi antara anggota konsorsium.
International Symposium on The Establishment of Coffee Consortium berlangsung pada tanggal 4 hingga 5 Juni 2023 di IPB International Convention Center, Botani Square Building, Bogor.
Konsorsium ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), University of California – Davis (UC-Davis), serta tujuh perguruan tinggi negeri di Indonesia, termasuk Universitas Brawijaya, IPB University, Universitas Gajah Mada, Universitas Syiah Kuala, Universitas Lampung, Universitas Jember, dan Universitas Hasanuddin.
Acara tersebut ditutup dengan penandatanganan dokumen kesepakatan kerjasama antara UC-Davis, yang memiliki Coffee Centre, dengan tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Melalui kesepakatan tersebut, diharapkan bahwa konsorsium tersebut akan menjadi penggerak dalam mempercepat perkembangan riset dan teknologi serta meningkatkan kesejahteraan petani kopi dan industri kopi berbasis Indonesia. (sat)