Kanal24 – Berbicara mengenai wisata Malang memang tak akan ada habisnya. Mulai dari wisata alam, wisata taman bermain, hingga yang tak kalah menarik adalah kampung tematik. Kampung identik dengan pemandangan pegunungan, sawah, ataupun deretan rumah penduduk yang sederhana, hal tersebbut memang menjadi daya tarik dari suasana perkampungan. Namun, berbeda dengan kampung-kampung tematik yang berada di Malang. Kampung-kampung tersebut memiliki keunikan tersendiri sehingga memiliki daya tarik dan sangat sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah beberapa kampung tematik yang unik dan berlokasi di Malang Raya.
1. Kampoeng Heritage Kajoetangan
(Kampoeng Heritage Kajoetangan (Dok. Hipwee.com))
Berlokasi di Jl. Jend. Basuki Rachmat Gg. VI, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, kampung ini memiliki keunikan dalam sejarahnya yang merupakan bekas pusat bisnis Belanda dan tempat tinggal orang-orang Belanda. Kampoeng Kajoetangan ini sudah ada sejak tahun 1800-an saat era kolonial Belanda.
Disini anda dapat menyaksikan langsung beberapa peninggalan Belanda yang masih tersisa. Arstektur khas Belanda juga mengiasi rumah-rumah di kampung ini. Tak hanya itu, selain anda dapat menikmati keindahan dan keuinikan kampung Kajoetangan anda juga dapat belajar mengenai sejarah tentang kampung ini. Tiket Kampoeng Heritage Kajoetangan dibandrol sebesar Rp 5.000 dan buka pada hari Senin hingga Jumat pukul 07.00-19.00, sedangkan Sabtu dan Minggu buka pada pukul 06.00-19.30.
2. Kampung Sejarah Tawangsari
(Kampung Sejarah Tawangsari (Dok. Instagram/goruli))
Setelah kampung sebelumnya memiliki keunikannya sebagai peninggalan Belanda, Kampung Sejarah Tawangsari ini justru merupakan ‘markas’ bagi para pejuang di Malang. Kampung ini menjadi saksi sejarah berkumpulnya para tentara dan pejuan untuk membicarakan rencana perebutan kembali Kota Malang dari tangan penjajah pada masa Kolonial Belanda saat Agresi Militer Belanda.
Dalam sejarahnya, kampung ini dulunya terdapat rumah singgah yang kemudian dijadikan posko tentara Mayor Hamid Rusdi. Di kampng ini anda juga bisa melakukan wisata sejarah dan melihat koleksi replica alutsista. Kapung ini berlokasi di Jl. Sumbersari Gg. 4 No.62, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, buka pada hari selasa sampai minggu, pukul 15.00 – 18.00
3. Kampung Sinau
(Kampung Sinau (Dok. Instagram/kampungsinau))
Berbeda dengan dua kampung sebelumnya yang mengedepakan nilai sejarah dan visual dari kampung tersebut, kampung ini dari segi visual Nampak seperti kampung pada umumnya. Yang unik adalah kKampung Sinau merupakan Kampung bagi anak-anak putus sekolah. Kampung ini didirikan pada 23 Maret 2015 dan dilatarbelakangi atas rasa prihatin dari Pemuda Sinau melihat banyaknya anak yang putus sekolah di kampungnya.
Kampung ini juga dilengkapi dengan workshop kesenian dan kelas bahasa. Mulai dari bahasa Jepang, Inggris, Mandarin, Arab dan Jerman. Umumnya pengajaran dilakukan oleh relawan mahasiswa di kota Malang, namun tak jarang pula peengajar berasal dari turis asing. Untuk dapat masuk para turis harus memberikan donasi berupa sebuah buku yang kemudian akan disimpan di dalam perpustakaan kampung. Kampung ini terletak di Jl. Simpang Ranugrati, Sawojajar, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur
4. Kampung Budaya Polowijen
(Kampung Budaya Polowijen (Dok. Instagram/kampungbudayapolowijen))
Kampung Budaya Polowijen ini sering juga disebut dengan Kampung Wisata Topeng Malangan. Alasan yang melatarbelakanginya dikarenakan kampung ini merupakan tempat bagi kesenian tari topeng sekaligus pusat kerajinan topeng tradisional.
Kampung yang berlokasi di Polowijen, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur ini, pengunjung juga juga dapat belajar seni gerabah, pahatan, bahkan belajar tari topeng Malangan sambil belajar mengenai sejarang topeng Malangan itu sendiri. Kampung ini dibuka untuk pengujung setiap hari pada pukul 06.00 – 21.40. (rra)