Selama menjalani puasa ramadhan kemarin sering kita menjumpai pertanyaan, “sudah khatam berapa kali, sudsh juz berapa?. Pertanyaan itu mengacu pada aktifitas membaca Al Qur’an selama ramadhan.
Namun bagi saya ramadhan kali ini ada satu lagi khataman yang dijalani, yaitu khataman artikel.
Diusia KANAL24 yang masuk 14 bulan ini, puasa kemari adalah puasa kedua yang kami jalani di redaksi.
Ada yang terasa berbeda selain karena covid19 sehingga nyaris tidak ada berita buka bersama dan kajian masjid yang berubah menjadi berita diskusi online. Tidak ada liputan mudik namun berganti menjadi liputan PSBB.
Pembeda satunya adalah tahun ini ada tambahan dua artikel rutin selain satu yang sudah rutin. Puasa ini adalah genap satu tahun Cak Kyai Muwafik menulis setiap hari di kanal24 sejak dimulai pada ramadhan tahun lalu. Tidak pernah berhenti dan hanya dua kali artikelnya tidak saya muat. Satu artikel Juni 2019 dan satu lagi pada kamis kemarin. Semua judulnya bagus namun Kamis kemarin fokus berita sudah tidak pas dengan artikel beliau. Jazakumullah Khoiron katsiro. Khatam setahun penuh membaca artikel beliau.
Dua artikel lain adalah dari Mas Erani, guru besar FEB UB dan Ketum IKA UB ini berkenan tadarus artikel selama ramadhan plus satu untuk idul fitri. Sebuah kehormatan bagi kami menerima artikel beliau yang cukup singkat padat dan bermakna. Ketika membaca sebelum menayangkan saya seperti kembali ke jaman mahasiswa dulu ketika ramadhan rutin membeli harian Republika hanya untuk mengkliping tulisan Cak Nur selama ramadhan. Saya senang sekali ketika beberapa tulisan mas Erani kami share di grup Facebook menjadi bahan diskusi di beberapa group.
Sedangkan artikel ketiga dikirim oleh mahasiswi FP UB, namanya Martina Mulia Dewi. Ini cukup unik karena saya belum pernah bertemu muka dengan dia. Nomor telponnya masih saya simpan berikut isi wa pertama ketika minta kegiatannya di Widyaloka diliput. Satu hal yang membuat saya salut adalah dia wa kesaya ingin menulis artikel pertanian sebulan penuh selama ramadhan. Belum pernah saya temui selama mengelola kanal24 ada mahasiswi seperti ini, bahkan dari mereka yang jurusan jurnalistik sekalipun. Salah satu misi kanal24 adalah mewadahi civitas akademika UB menulis, karena itu saya setuju dengan keinginan Martina.
Walaupun artikel nya masih kurang disana sini namun saya salut dengan semangatnya. Dari 60 ribu lebih mahasiswa di UB baru satu yang saya temui ingin khataman artikel.
Selama 30 hari puasa Martina hanya mokel nulis 2 kali karena menunggui ayahnya dirumah sakit.
30 hari yang membuat saya belajar banyak dari artikel rutin dari tiga sosok yang berbeda. Cak Muwafik dengan kelugasan ide dan pemikirannya, Mas Erani dengan kemampuan memadukan teori ekonomi barat, khasanah keislaman dan kearifan lokal dan Martina dengan semangat mencari bentuk gaya tulisannya.
Alhamdulillah saya khatam, selamat idul fitri mohon maaf lahir dan batin. (*)
Malang, malam takbiran 23/5/2020
Sidik, Editor Kanal24