KANAL24, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi diresmikannya gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) NU Kabupaten Lumajang. Apresiasi diberikan Gubernur Khofifah secara virtual melalui aplikasi zoom pada saat peresmian gedung yang terletak di jalan Alun-Alun Timur Lumajang, Minggu (2/8/2020).
Hadir dalam peresmian tersebut ketua tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kyai Marzuki Mustamar, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, Rois Syuriah PCNU Lumajang Kyai Husni Zuhri dan jajarannya, Ketua Tanfidziyah Kyai Muhammad Mas’ud. Selain itu juga dihadiri sejumlah Forkopimda di wilayah Kabupaten Lumajang.
“Ketika kantor ini (kantor PCNU Lumajang), semakin bisa menjadi sentra kegiatan pemberdayaan umat, maka insyAllah NU beserta badan otonom yang ada akan memberikan referensi kehidupan umat yang hari demi hari akan terus menuai kebaikan dan kemanfaatan yang lebih besar,” tutur Gubernur Khofifah.
Nantinya gedung NU yang berada di Jalan Musi Lumajang akan difokuskan bagi pengembangan rencana rumah sakit NU. Karena embrio rumah sakit yang berupa klinik NU membutuhkan perluasan lokasi untuk memenuhi syarat berdirinya RSNU.
Gedung baru ini juga selain ditempati oleh NU dan lembaganya, lembaga lainnya seperti muslimat dan fatayat tetap berada di gedung Timur alun-alun tersebut.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq, mengatakan pemerintah daerah sudah selayaknya memberikan kontribusi kepada PCNU Lumajang. Karena NU merupakan salah satu elemen yang memiliki andil besar di bangsa Indonesia.
“Sebelum Indonesia lahir, NU telah ada. Lembaga yang didirikan kyai Hasyim Asy’ari ini telah berjuang untuk untuk warga Indonesia,” ujarnya.
Bupati Lumajang ini meminta kepada semua warga NU untuk segera merealisasikn RS NU pasca berpindahnya aktivitas PCNU Lumajang di gedung NU sebelumnya tepatnya di Jalan Musi.
Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, Kyai Marzuki Mustamar, meminta kepada PCNU Lumajang terus berhikmad dalam menegakkan Islam yang Ahlussunnah Wal Jamaah. Islam yang memiliki nilai-nilai tawasuth, tawazun, tasamuh dan taadul.
“Karena hanya dengan model Islam seperti ala NU ini akan membawa kedamaian dan ketentraman dalam berbangsa dan bernegara,” terangnya.
Bahkan NU memiliki konsep keseimbangan antara ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah.
“Maka tidak dibenarkan bagi warga NU yang hanya berpatokan pada ukhuwah islamiyah. Namun mengesampingkan ukhuwah basyariyah maupun Wathoniyah,” pungkas KH Marzuki. (sdk)