KANAL24, Jakarta – Kinerja 4 bank papan atas dan BBTN dalam 2 bulan tahun 2020 (2M20) cukup menggembirakan dengan pertumbuhan laba sebesar 11 persen secara YoY meski melambat -13 persen (MoM). Sementara itu laba operasi sebelum provisi ( PPOP ) tumbuh 19 persen (YoY) dan turun -8 peresn (MoM).
Akan tetapi provisi mulai meningkat sebesar 43 persen (Yoy) pada 2M20 dan naik 12 persen (MoM). BBCA dan BBRI menorehkan kenaikan provisi yang tajam. Di sisi lain BBCA, BBRI, dan BBNI mencatat PPOP yang tangguh, dampak wabah covid-19 yang sangat berarti yang hanya akan terjadi pada bulan April.
Bottom Line Yang Layak
Tim Analis PT Indo Premier Sekuritas menilai, emiten bank di bawah covering mereka membukukan pertumbuhan laba 11 persen pada 2M20.
Pencapaian ini relatif sesuai dengan estimasi awal yakni membukukan pertumbuhan laba 15 persen pada 2020. Hal ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tangguh, sebesar 11 persen (YoY) pada 2M20. Tetapi turun -3 persen (MoM) di Feb20.
PPOP tumbuh 19 persen (YoY) pada 2M20 dan turun 8 persen (MoM) di Feb20.
BBCA/BBNI membukukan pertumbuhan laba tertinggi di periode 2M20 dan secara tahunan masing-masing tumbuh 14 persen dan 18 persen (YoY).
Sementara BBRI/BBNI mencatat pertumbuhan PPOP terkuat di 2M20 masing-masing 18 persen dan 25 persen (YoY).
Isu Restrukturisasi
Selain BMRI dan BBTN, semua bank membukukan kenaikan marjin bunga bersih (NIM) antara 10-50bps (YoY).
BBNI mencetak NIM tertinggi.
“Penguatan NIM dalam pandangan Kamai memugkinkan bank memiliki ruang untuk merestrukturisasi debitornya di tengah perkembangan wabah virus corona yang sedang berlangsung, ” demikian kata Tim Analis tersebut seperti dikutip dari risetnya, Kamis (2/4/2020).
Kata Tim Analis tersebut, aka nada penyesuaian suku bunga hingga 200bp terhadap bunga bagi sektor UMKM yang akan berdampak terhadap NIM bank sebesar 21-42bp. Perkiraan ini dengan asumsi (situasi saat ini) berpengaruh terhadap 50-100 persen portofolio UMKM -nya.
Kinerja Kredit
Pertumbuhan kredit diperkirakan sebesar 9 persen (YoY) serta naik tipis 1 persen (MoM) pada bank-bank yang dicover tersebut.
Akan tetapi deposit masih akan tumbuh sebesar 10 persen (YoY) dan 1 persen (MoM). Sementara pertumbuhan CASA sedit lebih kuat dari time deposit.
Hanya BMRI dan BBNI yang mampu menorehkan pertumbuhan kredit dua digit pada Feb20 yaitu masing-masing 11 persen dan 12 persen. Adapun BBTN dan BBRI paling lemah pertumbuhan kreditnya masing-masing 6 persen dan 7 persen.
“Pertumbuhan kredit yang lambat positif bagi BBRI karena akan menghasilkan lebih sedikit kebutuhan dana tambahan jika ada banyak restrukturisasi kredit UMKM . Keterlambatan pembayaran pokok pinjaman mengakibatkan limpasan kredit yang lebih rendah.,” tambah Tim Analis tersebut
Lonjakan Provisi
Secara keseluruhan terjadi kenaikan provisi sebesar 43 persen (YoY) pada 2M20 atau 12 persen (MoM) per Feb20.
Provisi BBCA naik 71 persen (YoY) dan BBRI naik 85 persen (YoY). Hanya BMRI dan BBTN membukukan penurunan provisi (YoY) pada 2M20 masing-masing turun 14 persen dan 6 persen.
Dalam hal ini menunjukkan juga bahwa mereka (manajemen bank) sejauh ini melihat kenaikan di sektor SML secara YoY.
“Provisi akan terus meningkat ke depannya meskipun tidak pada kredit macet (NPL) karena sebagian besar akan direstrukturisasi untuk tetap dalam kategori saat ini (collateral 1),” papar Tim tersebut. (sdk)