Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) mendapatkan kunjungan dari King College London, perguruan tertinggi tertua ke-4 di Inggris, untuk membahas berbagai peluang kerjasama pendidikan dan riset. Kunjungan ini membahas berbagai peluang kerjasama dalam bidang pendidikan dan riset serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.
Direktur International Office UB, Didik Hartono, SS., M.Pd menjelaskan pertemuan ini membawa angin segar bagi UB yang sedang giat menjaring berbagai mitra di luar negeri.
Direktur International Office UB, Didik Hartono, SS., M.Pd (Sukana/Kanal24)
“King College London University berusaha untuk diprakarsai oleh KEK di Singhasari, kawasan ekonomi khusus di Singosari bahwa pemerintah itu memiliki kementerian yang sangat kuat untuk membuat kawasan ekonomi khusus yang dilatarbelakangi oleh pendidikan dan juga tourism,” ujar Didik.
King College London memiliki sejumlah alasan yang menjadi latar belakang universitas tersebut untuk membangun kampus di KEK Singhasari, diantaranya KEK Singhasari merupakan kawasan ekonomi khusus yang mengembangkan sektor pendidikan.
Kemudian, KEK Singhasari dinilai sudah memiliki kesiapan yang baik untuk didirikannya kampus berskala internasional tersebut, termasuk untuk pengembangan Teknologi Informasi (TI).
Maka, Singhasari juga memiliki koneksi yang kuat dengan King College London dan ini menjadi suatu keberuntungan yang luar biasa bagi UB. Hal ini disampaikan oleh Didik Hartono saat King College London melakukan pertemuan dengan Rektor dan Jajaran UB untuk membahas berbagai peluang kerjasama dalam pendidikan dan riset dalam berbagai bidang keilmuan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua kampus saling memaparkan secara singkat profil dan peluang kerjasama yang dapat diwujudkan bagi kemajuan bersama.
Sebagai kampus terkemuka di Eropa, King College London ini diharapkan menjadi mitra strategi bagi UB dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan riset yang berujung pada peningkatan reputasi internasional.
“Jadi, memang kita harus banyak belajar dari mereka dan mereka yang sangat tinggi di dunia. Jadi mereka memiliki ranking 37 QS World, sedangkan UB masih sekitaran 800 plus,” ujar Didik.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,PhD bersama Deputy Vice President Global Business Development King’s College London, Hellen Bailey (Sukana/Kanal24)
Didik Hartono mengatakan bahwa UB dapat belajar banyak dari King College London untuk meningkatkan reputasi perguruan tinggi secara global. Saat ini, King College London berada pada peringkat 37 dunia menurut QS World University, sedangkan UB masih pada sekitaran 800 plus.
Didik juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa fakultas di UB yang dapat berkolaborasi dengan King College London dengan harapan dapat menarik minat mahasiswa asing untuk menempuh studi di UB.
Selain itu, UB juga berharap nantinya semakin banyak dosen asing yang melakukan kegiatan mengajar dan riset bersama UB. (nid/skn)