Kanal24, Malang – SMP Brawijaya Smart School (BSS) menggelar proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Jejak Langkah: Mengabadikan Kisah Bermakna dalam Film” pada Selasa (15/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa tentang perfilman, yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk guru, murid, dan orang tua.
Winda Ratna Siswaningtyas, salah satu guru yang ditunjuk sebagai penyelenggara acara, menjelaskan bahwa pemilihan tema film dilakukan secara demokratis oleh para siswa. Mereka diberikan beberapa pilihan, dan akhirnya memilih untuk mendalami perfilman. “Kami ingin siswa memiliki sikap yang kreatif dan kritis, serta mendapatkan ilmu baru mengenai proses pembuatan film,” ungkapnya.
Dalam proyek ini, siswa dibagi ke dalam kelompok dan dibimbing oleh guru serta tamu spesial dari Raya Media Kreatif dan Acting School. “Setiap sesi, kami memberikan pendampingan agar siswa dapat belajar dengan baik,” lanjut Winda. Ia berharap dari kegiatan ini adalah melahirkan lulusan yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.
Salah satu siswa, Sandyra Syaquila Assyfa dari kelas 8C, mengungkapkan ide cerita film yang diangkat. “Film kami berjudul ‘Best Choice’, menceritakan tentang seorang remaja yang mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa film ini ingin menyampaikan pesan agar penonton berpikir sebelum bertindak, terutama dalam memilih lingkungan dan teman.
Sandyra bersama 14 teman sekelasnya terlibat dalam semua tahap pembuatan film, mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. “Prosesnya sangat seru dan hasilnya di luar ekspektasi,” ucapnya penuh semangat.
Sementara itu Sriwati, salah seorang wali murid, juga memberikan pendapat positif tentang proyek ini. “Saya sangat mengapresiasi usaha anak-anak. Mereka belajar banyak hal dan bisa berpartisipasi dalam pembuatan film meski masih SMP,” katanya. Harapannya, anak-anak dapat mengambil pelajaran dari proyek ini dan lebih semangat dalam mengembangkan diri mereka.
Direktur Brawijaya Smart School, Dr. Binti Maqsudah, M.Pd., juga menyoroti pentingnya dukungan dari yayasan dan orang tua. “Yayasan mendukung penuh semua kegiatan sekolah, termasuk pendanaan untuk proyek ini. Kami merasa bangga dengan dukungan yang kuat dari orang tua dan komite,” jelasnya.
Roberto Luciano, sutradara film “A+ and B-“, menjelaskan bagaimana filmnya terinspirasi dari kisah nyata dan novel. “Film ini menceritakan tentang keluarga, khususnya single father, dan pentingnya menjaga mental anak,” kata Roberto. Ia menambahkan bahwa meskipun waktu produksi terbatas, semua berjalan lancar dan tanpa kendala berarti.
Proyek P5 di SMP Brawijaya Smart School menjadi platform bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan memahami pentingnya kerja tim dalam menghasilkan karya yang bermanfaat. Dengan dukungan yang kuat dari pihak sekolah dan orang tua, diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter dan kreativitas siswa. (nid/sil)