Kanal24, Lumajang – Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya 2025 Kelompok 59 sukses melaksanakan program Klinik Menulis Kreatif di SMPN 2 Gucialit, Kabupaten Lumajang, pada Rabu (23/07/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 7A dan 7B dengan antusias tinggi dari awal hingga akhir acara.
Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pengalaman menulis cerita pendek (cerpen) yang menyenangkan, bermanfaat, serta memotivasi siswa untuk berkarya.
Klinik Menulis Kreatif menjadi bagian dari program literasi MMD Kelompok 59 yang bertujuan meningkatkan minat dan kemampuan menulis siswa. Minat baca-tulis di kalangan remaja, khususnya di jenjang SMP, kerap kali masih rendah akibat keterbatasan ruang ekspresi dan minimnya kesempatan berlatih secara terarah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa MMD memberikan pendampingan sederhana namun efektif, agar siswa memahami teknik menulis cerpen mulai dari ide, alur, tokoh, hingga amanat cerita.
Baca juga:
Pelatihan AI Bantu UMKM Pagentan Tingkatkan Promosi Digital

Langkah ini juga selaras dengan poin ke-4 Sustainable Development Goals (SDGs) Quality Education, yakni menyediakan akses pembelajaran kreatif dan berkualitas bagi siswa.
Pembekalan dan Pendampingan Menulis
Kegiatan dibuka dengan penjelasan materi tentang cerpen yang dibawakan oleh para pemateri dari mahasiswa MMD Kelompok 59. Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelas 7A dan 7B, yang masing-masing menerima materi pengantar mengenai pengertian cerpen, unsur-unsurnya, serta contoh sederhana yang mudah dipahami.
Setelah sesi teori, siswa mengerjakan Worksheet 1 untuk membantu mereka mengembangkan ide cerita. Lembar ini berisi pertanyaan pemantik seperti siapa tokoh utamanya, di mana latarnya, dan masalah apa yang akan diangkat. Proses ini membuat ide siswa lebih terarah sebelum memasuki tahap penulisan.
Kemudian, siswa melanjutkan ke Worksheet 2 untuk menulis cerpen secara utuh berdasarkan rancangan yang sudah dibuat. Selama 50 menit, setiap siswa diminta menghasilkan minimal 10 baris cerita dengan memperhatikan unsur tokoh, latar, alur, konflik, dan amanat. Suasana kelas berlangsung fokus namun tetap hangat, diselingi tawa dan diskusi ringan di antara peserta.
Lahirnya Antologi “Menulis dari Hati”
Dari kegiatan ini, terkumpul puluhan cerpen dengan tema, gaya bahasa, dan pesan yang beragam. Semua karya dikompilasi menjadi sebuah antologi mini bertajuk “Menulis dari Hati, Bercerita Tentang Diri”, yang berisi karya orisinal hasil imajinasi dan pengalaman pribadi siswa.
Baca juga:
Pelatihan AI Bantu UMKM Pagentan Tingkatkan Promosi Digital
Sebagai penutup, antologi tersebut diserahkan secara simbolis kepada pihak sekolah sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi siswa dan dukungan guru. Penyerahan dilakukan oleh perwakilan mahasiswa MMD Kelompok 59 dan diterima langsung oleh Kepala SMPN 2 Gucialit.
Klinik Menulis Kreatif tidak hanya menjadi pelatihan singkat, tetapi juga langkah awal membangun budaya literasi positif di sekolah. Harapannya, kegiatan ini dapat berlanjut di masa depan dan menginspirasi lebih banyak siswa untuk menulis serta membagikan cerita mereka kepada dunia. (nid)