Kanal24, Malang – Malang Creative Fusion (MCF) secara resmi membuka Festival Mbois IX (FMIX) pada Jumat (8/11/2024) di Malang Creative Center (MCC), mengusung tema “LEK WES NGLUMPUK KIPA ILAKES” yang berarti “kalau sudah berkumpul, bagus sekali.” Selama tiga hari penuh hingga 10 November 2024, FMIX menyuguhkan perayaan kolaborasi kreatif dari Indonesia, Jepang, dan India, dengan lebih dari 25 mata acara yang merangkul segala lapisan masyarakat.
Festival yang menempati seluruh lantai MCC ini menghadirkan beragam kegiatan yang menghidupkan kreativitas Kota Malang. Mulai dari kompetisi band, aksi mural, lomba balap tamiya, pameran keris, hingga workshop masak, pameran seni rupa, dan talkshow bisnis kreatif, seluruh agenda di FMIX menjadi bukti nyata sinergi kreatif di Kota Malang. Konferensi ini mengundang lebih dari 100 kolaborator, mulai dari instansi pemerintah, komunitas kreatif, hingga pelaku UMKM yang antusias berkontribusi dalam festival tahunan ini.
Menurut Dadik Wahyu Chang, koordinator MCF, FMIX bukan sekadar festival, namun juga wadah penting bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk berkumpul, berkolaborasi, dan mengembangkan diri. “Kami berharap FMIX bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan memajukan industri kreatif di Malang Raya,” ujar Dadik.
Tahun ini, FMIX memberikan ruang bagi diskusi publik dengan calon kepala daerah Kota Malang yang membahas visi masa depan ekonomi kreatif. Di samping itu, terdapat konferensi seni media yang diselenggarakan dengan kolaborasi bersama Asian Art and Cultural Exchange (AACE), dan berbagai kegiatan yang mencakup pameran seni rupa kontemporer, kompetisi kreatif, pasar UMKM, serta sesi inspiratif bersama tokoh kreatif.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliardi, menyampaikan bahwa dukungan terhadap pelaku UMKM menjadi fokus utama dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif. Program pemerintah yang mendukung pelatihan, peningkatan kualitas produk, hingga bantuan legalitas usaha terus dijalankan untuk meningkatkan daya saing UMKM di Malang. “Kami memberikan dukungan penuh kepada pelaku UMKM untuk memperkuat ekonomi kreatif di Kota Malang,” ujar Eko.
Selain itu, perwakilan dari Bank Indonesia, Andi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku UMKM dengan institusi pemerintah. Menurutnya, banyak peluang yang dapat diakses oleh pelaku usaha untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif.
Tabrani S.H, M.Hum, yang mewakili sambutan Penjabat Wali Kota Malang, menyampaikan bahwa ekonomi kreatif telah menjadi tulang punggung ekonomi Kota Malang, dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. “Pertumbuhan ekonomi kreatif yang signifikan ini diharapkan dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Malang,” ujarnya. Kota Malang kini tengah mempersiapkan diri menuju pengakuan sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO pada 2025, dan FMIX menjadi salah satu langkah nyata untuk mewujudkan visi tersebut.
FMIX 2024 menjadi ajang spektakuler dengan kolaborasi lintas sektor dari lebih dari 100 kolaborator dari berbagai latar belakang, menghadirkan lebih dari 25 acara utama seperti pertunjukan seni, workshop, kompetisi, dan pameran selama tiga hari penuh. Uniknya, FMIX berhasil memenuhi seluruh lantai Malang Creative Center (MCC), mulai dari lantai 2 hingga 7, sebagai acara pertama yang memanfaatkan setiap ruang di gedung tersebut. Festival ini menjadi perayaan besar bagi para pelaku ekonomi kreatif di Malang Raya, sekaligus menegaskan komitmen bersama untuk memajukan industri kreatif di kawasan tersebut.
Dengan acara yang kaya akan inspirasi dan peluang kolaborasi, FMIX 2024 menjadi wujud nyata semangat dan kekompakan warga Malang dalam merayakan dan mengembangkan potensi kreatif kota. (nid/sil)