Kanal24, Batu – Kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Pemerintah Kota Batu, perbankan, serta akademisi dari Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) menghasilkan sinergi yang kuat dalam mendorong penguatan ekosistem UMKM. Hal ini diwujudkan dalam gelaran Workshop Pendampingan Pembiayaan Wirausaha Batu 2025, yang diselenggarakan pada Kamis (17/07/2025) di Gedung Graha Pancasila, Kota Batu.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, Aries Setiawan, S.STP, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menghubungkan pelaku UMKM dengan lembaga keuangan. “Workshop ini bertujuan mengkolaborasikan UMKM dengan pembiayaan secara langsung. Jadi, UMKM bisa berinteraksi langsung dengan mitra perbankan, sehingga kebutuhan finansial untuk industri mereka bisa direspon cepat,” jelas Aries.
Baca juga:
RUU KUHAP Dinilai Mundur: Disabilitas Mental Disejajarkan dengan Anak-anak

Lebih lanjut Aries menyampaikan bahwa Kota Batu dipilih menjadi tuan rumah karena statusnya sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan UMKM yang signifikan, didukung sektor pariwisata. “Kementerian melihat hubungan kami dengan pelaku UMKM sangat kuat, dan kegiatan seperti ini menjadi strategi tahunan untuk memperkuat ekosistem usaha,” tambahnya.
Workshop ini juga dirangkaikan dengan seminar pembiayaan UMKM serta pameran produk lokal, yang melibatkan 17 kelompok UMKM dari Batu dan sekitarnya. Menariknya, sejumlah UMKM yang terlibat merupakan binaan dari mahasiswa FTP UB melalui program 3M (Masuk Membangun Mitra).
Dosen pendamping program 3M, Dr. Yasa Palaguna Umar, STP., MSc., PhD., menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ruang praktik langsung bagi mahasiswa dalam mengembangkan inovasi berbasis kewirausahaan. “Kolaborasi ini kami wujudkan melalui pendampingan UMKM dalam produksi, digitalisasi keuangan, hingga strategi pemasaran berbasis e-commerce,” ujar Yasa.
Salah satu UMKM binaan yang mencuri perhatian adalah milik Ninda Fauziah, pelaku usaha kelapa muda yang mengusung brand Didol Degan. Ninda berhasil memperluas pasarnya hingga ke hotel, restoran, dan pasar modern seperti Indomaret dan Hypermart. Inovasi produk yang lahir dari kolaborasi dengan mahasiswa FTP UB termasuk tutup kelapa otomatis yang memudahkan konsumen saat mengonsumsi, tanpa perlu pisau atau alat tambahan.
“Anak-anak mahasiswa bantu saya bikin tutup tam (otomatis) untuk kelapa muda. Tinggal buka, langsung bisa diminum. Juga bantu urus sertifikat halal dan pengelolaan keuangan digital,” terang Ninda. Ia pun menyampaikan harapan agar produknya bisa menembus pasar ekspor ke negara-negara yang tidak memiliki sumber kelapa.

Baca juga:
SADEWA DESA, Inovasi Smart Tourism dari Dosen UB Tembus Konferensi Internasional
Sementara itu, salah satu mahasiswa FTP UB dari kelompok 76 menguraikan bahwa selama hampir dua minggu pendampingan, timnya telah membantu dalam banyak aspek. Selain pengembangan produk dan pengemasan, mereka juga memperkenalkan sistem pembukuan digital, membuat akun di berbagai marketplace dan platform media sosial seperti Shopee, Tokopedia, hingga TikTok untuk memperluas jangkauan pemasaran.
“Kami ingin memastikan UMKM tidak hanya bertahan, tapi tumbuh, berinovasi, dan mampu bersaing di pasar global. Harapannya, UMKM binaan kami bisa mencapai cita-cita ekspor,” ujarnya.Dengan semangat kolaboratif dan keberlanjutan inovasi, Workshop Pendampingan Pembiayaan Wirausaha Batu 2025 menjadi ajang pameran atau seminar, dan juga menjadi wadah konkret untuk mendorong kemandirian ekonomi lokal berbasis teknologi dan kemitraan strategis lintas sektor. (nid/Humas FTP)