Kanal24, Malang – Isu pengelolaan sampah plastik terus menjadi tantangan besar di tingkat desa. Menjawab tantangan ini, mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) menginisiasi pendekatan edukatif dan partisipatif di masyarakat, khususnya dalam mengedukasi rumah tangga untuk menjadi agen perubahan lingkungan.
Pada Rabu (9/07/2025), bertempat di RT 02 RW 03 Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, digelar kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Plastik melalui Inovasi Ecobrick. Kegiatan ini diinisiasi oleh Layli Qibtiah Zahroni, mahasiswi Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dengan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan, Nimatul Izza, STP., MT., Ph.D.

Sekitar 20 peserta yang terdiri dari PKK dan mahasiswa MMD hadir dalam kegiatan yang berlangsung sejak pukul 16.00 WIB. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja individu Layli dalam kelompok MMD 22, dengan tujuan meningkatkan kesadaran lingkungan serta pemberdayaan perempuan melalui metode pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Melalui inovasi ecobrick, kami ingin mengenalkan cara sederhana namun berdampak untuk mengurangi sampah plastik rumah tangga,” jelas Layli dalam sesi pemaparan materi.
Materi sosialisasi mencakup jenis-jenis sampah, teknik pengelolaan, serta pentingnya menerapkan solusi inovatif dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ecobrick — yaitu mengemas sampah plastik ke dalam botol bekas untuk dijadikan material bangunan atau furnitur sederhana — diperkenalkan sebagai langkah nyata yang bisa diterapkan di rumah.
Antusiasme peserta tampak tinggi, terbukti dari keaktifan mereka dalam sesi tanya jawab dan diskusi. Salah satu peserta, Lulu selaku Ketua RT 02, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap bisa diterapkan lebih luas. “Kami jadi tahu bagaimana memanfaatkan sampah plastik dengan cara yang menyenangkan dan bisa bermanfaat buat rumah tangga,” tuturnya.
Sebagai simbol hasil praktik, peserta bersama mahasiswa MMD menyerahkan rak susun dari ecobrick kepada Lulu. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan harapan besar agar kegiatan ini menjadi langkah awal terciptanya budaya baru dalam pengelolaan sampah di tingkat keluarga.
Kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 5 tentang Keterlibatan Perempuan Desa dan SDGs 12 mengenai Konsumsi dan Produksi Sadar Lingkungan. Dengan memperkuat peran perempuan desa dalam menjaga lingkungan, diharapkan akan lahir lebih banyak inisiatif ramah lingkungan dari tingkat akar rumput.(Din/Lay)