Kanal24, Malang – Kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking bukan hanya milik orang dewasa, tetapi juga menjadi keterampilan penting yang sebaiknya dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. Kesadaran inilah yang mendorong Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) Kelompok 28 menggelar program edukasi bertajuk KOMPAK (Kelas Ceria Komunikasi Anak) di SDN 1 Karangnongko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada Senin (14/7/2025).
Program ini dirancang untuk melatih keberanian siswa berbicara, mengasah keterampilan merangkai kata, serta menumbuhkan rasa percaya diri ketika menyampaikan pendapat di depan orang lain. Khadeeja Wahyu, mahasiswa MMD UB yang menjadi fasilitator kegiatan, menegaskan bahwa keterampilan komunikasi yang baik akan menjadi modal berharga bagi siswa untuk meraih keberhasilan di berbagai bidang di masa depan.
Baca juga:
UB Tekankan Digitalisasi, AI, dan Kepedulian Lingkungan di PKKMB 2025
“Public speaking bukan hanya soal berbicara, tapi juga bagaimana menyampaikan gagasan dengan jelas, terstruktur, dan percaya diri. Semakin dini dilatih, semakin besar manfaatnya bagi anak-anak,” ungkap Khadeeja.
Kegiatan diawali dengan perkenalan singkat untuk mencairkan suasana, dilanjutkan dengan pre-test guna mengetahui kemampuan awal siswa dalam berkomunikasi. Materi inti kemudian disampaikan dengan penjelasan sederhana seputar pengertian komunikasi yang baik, jenis-jenis komunikasi, serta tips dasar public speaking yang mudah dipahami anak-anak.
Untuk membuat pembelajaran lebih interaktif, para siswa mengerjakan worksheet sebagai latihan persiapan sebelum tampil di depan kelas. Sesi praktik menjadi momen yang paling ditunggu, ketika beberapa siswa memberanikan diri maju untuk bercerita di hadapan teman-temannya. Bagi yang berani tampil, panitia memberikan hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi.
“Pemberian apresiasi ini bukan sekadar hadiah, tapi juga pengakuan atas keberanian mereka. Kami ingin siswa merasa bahwa berbicara di depan umum adalah hal yang menyenangkan, bukan menakutkan,” tambah Khadeeja.
Baca juga:
UB dan Mahasiswa MMD Dampingi Pokdakan Klampok, Bangun Desa Lewat Teknologi Bioflok
Di penghujung acara, siswa mengerjakan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman setelah mengikuti rangkaian kegiatan. Hasilnya menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan menyampaikan pendapat secara lebih terstruktur.
Khadeeja berharap keterampilan yang diperoleh melalui KOMPAK dapat terus diasah dan menjadi kebiasaan positif bagi siswa. “Semoga mereka bisa membawa keterampilan ini tidak hanya untuk tugas sekolah, tapi juga untuk menghadapi berbagai kesempatan di masa depan,” pungkasnya. (nid)