KANAL24, Malang – Kongres dan Pertemuan Internasional Perhimpunan Fitopatologi Indonesia yang berlangsung mulai hari ini, Jum’at (29/10/2021) diharapkan mampu mendukung perkembangan pertanian di Indonesia.
Ketua panitia kongres Dr. Ir Mintarto, MS mengatakan pertemuan kali ini masih dilaksanakan secara daring namun tidak mengurangi semangat dan antusias peserta.
“Tahun ini sebagai tuan rumah UB dan masih dilaksanakan secara daring. Saya berharap ini pertemuan daring PFI pertama dan terakhir, selanjutnya bisa terjadi pertemuan secara fisik. Namun kondisi ini tidak menyurutkan semangat dan antusias peserta,” kata Mintarto.
Kongres dan pertemuan internasional PFI menurutnya merupakan ajang pertemuan para akademisi dan ilmuwan untuk membahas perkembangan dunia pertanian terutama bidang fitopatologi pada era industry 4.0.
Senada dengan Mintarto, Dekan Fakultas Pertanian UB, Dr. Damanhuri pada kesempatan yang sama berharap kongres kali ini mampu membahas berbagai hal untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Dalam konteks industry 4.0 Damanhuri menyebut bahwa pertemuan fitopatologi ini juga haru mampu mengembangkan sustainable agriculture.
“Kami berharap kegiatan PFI yang diadakan di UB ini mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan sustainable agriculture di era 4.0 ini,” lanjutnya.
Untuk kelancaran kongres PFI, Fakultas Pertanian UB mendukung sepenuhnya kelancaran kegiatan yang merupakan rangkaian dari dies natalis FP ke – 60.
Pada hari pertama kongres dan pertemuan internasional PFI hadir para narasumber dari berbagai negara seperti Prof. Roger Koide, Ph.D (Brigham Young University), Prof. Wei Chiang Shen, PhD (National Taiwan University, Taiwan, Dr. Ir. Siwi Indarti MP dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Nick Talbot, PhD dari The Sainsbury Laboratory, Norwich, UK.(sdk)