Kanal24, Malang – Suasana reflektif sekaligus penuh sukacita menyelimuti peringatanDies Natalis ke-63 Universitas Brawijaya (UB), yang digelar sebagai momentum syukur atas perjalanan panjang institusi serta wujud kepedulian sosial di tengah duka nasional akibat musibah di Sumatera. Peringatan ini menjadi ajang perayaan usia dan juga penguatan empati, solidaritas, dan konsolidasi sivitas akademika dalam menjaga peran UB sebagai kampus berdampak bagi masyarakat.
Kegiatan bertajuk āKonser Padi Dies Natalis UB ke-63ā dilaksanakan pada Minggu (07/12/2025) di Samantha Krida Universitas Brawijaya, dan diselenggarakan langsung oleh Universitas Brawijaya (UB). Acara ini dihadiri ribuan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, serta tamu undangan dari berbagai kalangan nasional.
Baca juga:
Pusat Iklim & Kesehatan UB Resmi Diluncurkan

Empati Nasional dan Aksi Kemanusiaan UB
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya empati kolektif sivitas akademika terhadap bencana yang melanda wilayah Sumatera, khususnya di Agam. Ia mengungkapkan bahwa UB telah mengirimkan tim tanggap darurat ke lokasi bencana sejak malam sebelumnya, melibatkan dosen, tenaga kesehatan, mahasiswa, serta relawan kebersihan.
UB juga menyalurkan bantuan logistik berupa obat-obatan, kendaraan operasional, dan dana kemanusiaan yang berhasil dihimpun dari berbagai elemen kampus. Total bantuan yang terkumpul mencapai miliaran rupiah dari dukungan mitra industri, sivitas akademika, hingga organisasi Dharma Wanita. Upaya ini, menurut Rektor, menjadi wujud nyata visi UB sebagai kampus yang unggul secara akademik dan juga humanis dan responsif.
Refleksi Dies Natalis: 63 Tahun Tumbuh dan Mengabdi
Ketua Panitia Dies Natalis UB ke-63, Prof. Dr. Hamidah Nayati Utami, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa usia 63 tahun menjadi simbol kedewasaan UB dalam menghadapi tantangan zaman. Mengusung tema āTumbuh, Berdaya, Berdampak Nyataā, rangkaian Dies Natalis tahun ini telah mencakup lebih dari 16 agenda kegiatan sejak Oktober 2025 hingga Januari 2026.
Ia menjelaskan bahwa Fakultas Ilmu Administrasi dipercaya kembali menjadi koordinator penyelenggaraan setelah 18 tahun, dan telah menyukseskan berbagai kegiatan ilmiah, budaya, olahraga, hingga pengabdian masyarakat. Sejumlah agenda lanjutan juga telah dijadwalkan, termasuk pendirian UB Press dan pagelaran wayang, agenda temu alumni di Jakarta, hingga puncak peringatan pada 5 Januari 2026.

Dukungan Tokoh Nasional dan Semangat Sivitas
Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy, turut hadir dan memberikan ucapan selamat atas Dies Natalis ke-63 UB. Ia berharap UB terus melesat menjadi universitas yang makin maju dan berdaya saing global. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya konsistensi menjaga nilai keilmuan, kebangsaan, serta kontribusi sosial di tengah dinamika perubahan dunia.
Sementara itu, Ketua Panitia Jalan Sehat, Dr. Muhammad Faisal Riza, S.Sos., M.Si., melaporkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan Dies Natalis berjalan tertib, aman, dan mendapat antusiasme tinggi. Berbagai agenda seperti Hari Santri, Brawijaya Run, konferensi internasional, pameran budaya, pelestarian kuliner tradisional, kompetisi internasional, hingga festival musik kampus menjadi bukti bahwa UB terus mengembangkan karakter multikultur, inovatif, dan inklusif.
Puncak Perayaan: Konser Padi dan Kebersamaan
Puncak acara semakin semarak dengan penampilan band legendaris Padi yang menghibur ribuan peserta. Lagu-lagu yang dibawakan menjadi ruang pelepas rindu sekaligus simbol kebersamaan lintas generasi. Selain konser, panitia juga membagikan berbagai doorprize sebagai bentuk apresiasi kepada peserta yang telah berpartisipasi dalam rangkaian Dies Natalis UB ke-63.
Melalui perayaan ini, Universitas Brawijaya menegaskan komitmennya untuk terus tumbuh sebagai institusi pendidikan unggul yang berprestasi dalam pemeringkatan dunia dan juga hadir nyata bagi masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan. (nid/yor)










