Kanal24, Malang – Rochani dari Divisi SDM dan Litbang KPU Jawa Timur menyampaikan bahwa pihaknya ingin menyampaikan informasi yang benar mengenai Pemilih Pemilu 2024, serta menambah pengetahuan pemilih dan membangun kesadaran bagi mereka untuk menggunakan hak pilihnya dalam acara Sosialisasi & Pendidikan Pemilih Pemilu 2024 pada Senin (11/12/2023) di Gedung Ruang Mimbar Demokrasi Gedung C Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB).
“Meskipun partisipasi pemilih itu tidak hanya cukup dimaknai dengan kehadiran mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Partisipasi secara luas itu, mereka bisa memainkan peran di manapun termasuk di kelembagaan pemilu,” ujar Rochani.
Sebanyak 18 partai politik nasional dan enam partai politik lokal Aceh turut ambil bagian dalam kegiatan ini, menciptakan wadah bagi pemilih untuk mengenal lebih dekat profil calon yang akan mereka pilih.
“Untuk rekam jejak, Bapak Ibu bisa melihat di info https://infopemilu.kpu.go.id. Di sana profil tentang calon itu sudah ada,” ungkap Rochani.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, terutama dari kalangan pemilih muda, disoroti bahwa struktur Daftar Pemilih Tetap (DPT) didominasi oleh pemilih muda. Mereka, yang umumnya berusia antara 17 hingga 40 tahun, memiliki potensi sebagai pemilih pemula. Strategi sosialisasi dan pendidikan pemilih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan kebiasaan mereka, termasuk melalui media sosial.
“Sosialisasi dan pendidikan pemilihan ini harus sesuai dengan karakteristik pemilih muda yang sangat familiar dengan media sosial. Terobosan ke arah sana adalah hal yang penting untuk kita lakukan,” tegas Rochani.
Pentingnya partisipasi dalam Pemilu dijelaskan sebagai langkah konkret dalam menjaga demokrasi. Rochani juga mengingatkan bahwa partisipasi bukan hanya sebatas kehadiran di Tempat Pemungutan Suara (TPS), tetapi juga melibatkan pemilih dalam kelembagaan pemilu, seperti rekrutmen Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Sampai hari ini (11/12/2023), sosialisasi ini terus dilakukan, dan kami berharap kesadaran pemilih terus tumbuh. Dengan tinggal 64 hari menuju pemungutan dan penghitungan suara, kami mengajak pemilih untuk datang ke TPS dengan penuh kesadaran dan telah mempertimbangkan pilihannya dengan matang sebelum hadir ke Bilik Suara,” pungkas Rochani.
Baca juga: Berbagai Elemen Tingkatkan Kesadaran Pemilih di Malang
Sebagai upaya melibatkan lebih banyak pemilih, kegiatan ini juga melibatkan berbagai lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi. Rochani menyampaikan bahwa pihaknya ingin menjangkau sosialisasi ini lebih luas, termasuk menangkap peluang di kampus sebagai salah satu basis pemilih pemula. Pihaknya bersyukur karena peserta yang datang adalah pemangku kepentingan di lembaganya masing-masing, sehingga informasi yang diterima dapat tersebar lebih luas di lingkungan mereka.
Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi pemilih untuk melaporkan jika ada kendala atau pertanyaan terkait penggunaan hak pilih. Dengan keterlibatan masyarakat, diharapkan proses Pemilu 2024 dapat berjalan lebih lancar dan transparan. (nid/skn)