KANAL24, Banyuwangi – Indonesia kini sudah mampu memproduksi kapal selam untuk kepentingan alutsista dalam negeri. Melalui kerja sama antara PT PAL Indonesia (Persero) dan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), lahir kapal selam pertama produksi dalam negeri bernama kapal selam Alugoro.
Menariknya, uji kemampuan kapal selam Alugoro dilakukan di Banyuwangi selama 6 bulan ke depan. “Kita akan melakukan uji coba di Banyuwangi sampai Bulan Juni 2020,” kata General Manager Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro, Selasa (21/01/2020).
Dipilihanya Banyuwangi sebagai tempat uji coba kapal selam Alugoro bukan tanpa alasan. Salah satunya ialah kedalaman perairan di selat Bali sangat cocok untuk uji coba armada kapal selam ini.
“Kita melakukan pengetesan membutuhkan pertimbangan tertentu. Salah satunya ialah kedalaman laut 250 meter, ini bagian yang sangat krusial selama pengujian. Dan uji coba pertama berhasil dengan baik,” imbuhnya.
Selain itu, kata Satrio, Banyuwangi juga memiliki pelabuhan Tanjungwangi yang representatif. Selain dekat dengan kota, fasilitas yang tersedia juga sangat baik.
“Dermaga sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi. Sarana prasarananya cukup mendukung, kesiapan sumber listrik mendukung. Lokasi kita tidak jauh dari hotel dan rumah makan. Sehingga personil PT PAL maupun yang dari Korea merasa nyaman di Banyuwangi,” imbuhnya.
Direktur pembangunan Kapal PT PAL Turitan Indaryo mengatakan, keberhasilan pembangunan Kapal Selam Alugoro menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. “Niat kami tidak hanya membeli, tapi juga bisa membangun. Tentu ini akan menjadi kemandirian dalam industri pertahanan Nasional,” ungkapnya.
Tes pada kedalaman 300 m
dilansir dari Suara Indonesia, kapal selam Alugoro memiliki spesifikasi panjang 61,3 meter dengan kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot dan kecepatan maksimal di permukaan 12 knot. Sejauh ini, uji coba Kapal Selam Alugoro untuk tahapan Nominal Diving Depth (NDD) di Perairan Utara Pulau Bali berjalan dengan baik.
“Kapal Selam Alugoro berhasil menyelam hingga kedalaman 250 meter di bawah permukaan laut,” kata Turitan
NDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro. Tahapan NDD ini sangat penting karena setelah tahapan NDD berhasil dilaksanakan dapat disimpulkan 90% proses pembangunan kapal selam telah berhasil. “Setelah ini kita akan lakukan uji coba pada kedalaman maksimum 300 meter,” ungkapnya.
Setelah menjalani berbagai proses pengujian seperti Harbour Acceptance Test (HAT), dan SAT, Kapal Selam Alugoro direncanakan akan diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan untuk digunakan oleh TNI AL pada Desember 2020.(sdk)