Kanal24, Batu – Sebagai upaya memperkuat fungsi perpustakaan desa dalam meningkatkan sumber layanan informasu bagi masyarakat, Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB menggelar Program Dosen Berkarya (DOKAR) di Perpustakaan Desa Sumbergondo, Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada Rabu (7/12/2022) ini bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Batu dan Pemerintah Desa Sumbergodo Kota Batu.
Dalam program ini, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi mengirimkan tim Dosen Berkarya (Dokar) bersama mahasiswa yang turut membantu dalam mengelola dan mengatur pengklasifikasian serta pelayanan di perpustakaan desa.
Ketua Pelaksana Program DOKAR Bayu Amengku Praja, S.Mn., M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini mengemban misi penguatan perpustakaan desa. Menurut Bayu, kualitas pelayanan di perpustakaan desa harus ditingkatkan demi perbaikan literasi masyarakat desa. Oleh karena itulah, pihaknya hadir di Desa Sumbergondo untuk meningkatkan hal tersebut.
“Melalui kehadiran kami, diharapkan masyarakat desa Sumbergondo dapat memperoleh akses ke sumber informasi dan pengetahuan yang lebih luas, serta dapat menjadi fasilitas belajar yang bermanfaat bagi anak-anak dan orang dewasa di desa tersebut,” ujar Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu Dra. Shanti Restuningsasi MM juga turut menyambut baik langkah kegiatan Program Dosen Berkarya Universitas Brawijaya. Dirinya berharap kegiatan semacam ini dapat meningkatkan daya saing perpustakaan desa khususnya perpustakaan yang berada di wilayah Kota Batu.
“Dengan Program ini bermula pada satu Perpustakaan Desa Sumbergondo, yang nantinya akan berlanjut kepada Perpustakaan desa yang lainnya di Kota Batu” ucap Shanti.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Sumbergondo Hadi Purwanto merasa senang dengan kehadiran para dosen dan mahasiswa UB ke wilayahnya. Dirinya berharap program ini dapat meningkatkan pelayanan yang berdampak pada meningkatnya minat baca serta literasi masyarakat di perpustakaan desa.
“Perpustakaan adalah pusat baca masyarakat. Kami ingin masyarakat di desa ini terus meningkat minat bacanya. Sehingga kualitas hidup dapat meningkat perlahan,” ujar Hadi.(din)