Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menggelar Kuliah Umum Bela Negara Mahasiswa Baru secara hybrid melalui channel youtube UBTV Livestream dan Gedung Samantha Krida UB, Rabu (27/09/2023). Kuliah umum yang diikuti oleh Mahasiswa Baru UB (Maba UB) ini merupakan instruksi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Pada Kuliah Umum Bela Negara UB yang mendapatkan antusias tinggi dari Maba UB ini bertemakan Studium Generale Bela Negara “Pencegahan Terorisme dan Radikalisme” Bangkit Bela Negaraku, Jaya Indonesiaku.
Pada gelaran ini dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Dr. (H.) Rycko Amelza Dahniel M.Si. yang diwakili oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, & Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E., M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan UB, Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH., MH.
Dr. Setiawan Noerdajasakti menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan yang diinstruksikan dari Kemendikbudristek ini merupakan kegiatan yang harus diselenggarakan di setiap perguruan tinggi dan memiliki banyak sub kegiatan. Beberapa diantaranya, yakni pendidikan anti radikalisme, anti korupsi, kepemimpinan, bahaya narkotika, kekerasan seksual, dan perundungan (bullying).
“Namun, pelaksanaannya tidak hanya untuk memenuhi instruksi dari Kemendikbudristek, tetapi UB juga memandang kegiatan Bela Negara dengan berbagai struktur kegiatan ini merupakan suatu hal yang penting untuk dilaksanakan dan didapatkan oleh para mahasiswa, utamanya mahasiswa baru,” beber Dr. Setiawan.
Pada Kuliah Umum Bela Negara ini, Dr. Setiawan membuka secara resmi acara dan menjelaskan bahwa UB menyelenggarakan Kuliah Umum Bela Negara ini dengan tema Pendidikan Anti Radikalisme dan diikuti dengan Pendidikan Anti Korupsi.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, & Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E., M.Si.
Dalam kuliahnya, Mayjen TNI Nisan menyampaikan materi terkait “Pencegahan Radikalisme dan Terorisme”. Kuliah dibuka dengan mengingatkan Maba UB bahwa Pancasila sebagai ideologi utama yang dimiliki oleh Indonesia.
Mayjen TNI Nisan memberi contoh dari pengalamannya yang pernah tinggal di Rusia lebih dari satu tahun. Ia mengatakan bahwa Rusia dulunya bernama Uni Soviet dan dipecah menjadi 17 negara. Contohnya Rusia dan Ukraina yang saat ini sedang bertempur. Pertempuran tersebut terjadi karena mereka tidak memiliki ideologi Pancasila seperti di Indonesia.
Mayjen TNI Nisan juga mencontohkan beberapa negara lain seperti Belanda, Belgia, Korea Utara, hingga Korea Selatan. Negara-negara tersebut pecah karena tidak memiliki ideologi.
“Saya kemarin baru pulang dari Australia yang menyatakan ideologi Pancasila the best,” kata Mayjen TNI Nisan.
Mayjen TNI Nisan juga mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya dari Australia. Orang Australia menyatakan ideologi Pancasila adalah luar biasa. Mereka menyatakan hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki lebih dari 17.550 suku dan lebih dari 1.000 bahasa. Namun, dari perbedaan tersebut, Indonesia tetap menjadi satu. Hal tersebut dilandasi karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
“Karena kita punya ideologi Pancasila, untuk itu perkuat ideologi kita. Jangan mau diganti dengan yang lainnya seperti komunis atau hal lain. Pancasila adalah dasar negara kita. Maka, sudah benar jika kita telah mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena dasar yang kita miliki adalah Pancasila, bukan agama,” kata Mayjen TNI Nisan. (nid/suk)
Hi there! This is my 1st comment here so I just wanted to give a quick shout out and tell you I truly enjoy reading your posts. Can you suggest any other blogs/websites/forums that go over the same topics? Thanks a lot!