KANAL24, Jakarta – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada April 2022 mencapai 111,1 ribu kunjungan. Kedatangan wisman ini naik tajam sebesar 499,01 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada April 2021.
Kepala Badan Pusat Staristik, Margo Yuwono mengatakan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada April 2022 meningkat sebesar 172,27 persen. Sementara itu secara kumulatif dari Januari hingga April 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 185,44 ribu kunjungan. Jumlah ini juga naik signifikan sebesar 350,09 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang hanya 141,21 ribu.
“Kalau saya tarik ke belakang adalah yang tertinggi sejak awal pandemi. Jadi kunjungan wisman melalui pintu utama pada April 2022 sebanyak 111,1 ribu dan menunjukkan sektor pariwisata mulai pulih seiring dengan membaiknya penanganan pandemi di dalam negeri dan global,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/6/2022).
Ditambahkan bahwa naiknya kunjungan wisman ke Indonesia juga sebagai dampak dari kebijakan bebas visa kunjungan khususnya ke 43 negara. Hal itu sangat berdampak signifikan pada peningkatan wisman pada periode itu. Dia berharap kedepan tingkat kunjungan wisman ke Indonesia akan terus meningkat.
“Mudah – mudahan geliat wisman terus meningkat karena sektor pariwisata ini memberikan multiplier efek yang sangat besar bagi ekonomi Indonesia. Apabila ibu membaik tentu saja kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi di masa mendatang,” ulasnya.
Sementara itu tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi berbintang di Indonesia pada April 2022 mencapai 34,23 persen. TPK ini turun tipis 0,40 poin dibandingkan dengan TPK April 2021. Sama halnya jika dibandingkan dengan TPK bulan sebelumnya, TPK April 2022 juga turun sebesar 10,92 poin.
TPK hotel klasifikasi nonbintang pada April 2022 tercatat sebesar 17,40 persen, turun 0,59 poin dibandingkan dengan TPK April 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK nonbintang pada April 2022 turun 4,66 poin.
“Meski mobilitas semakin bagus dan penanganan pandemi juga semakin baik tetapi TPK ini turun karena adanya kegiatan pemerintah pada April lalu terbatas akibat puasa,” pungkasnya.(sdk)