Kanal24, Malang – Kegiatan Lab Connect digelar sebagai respons terhadap kurangnya aktivitas dan kolaborasi di sejumlah laboratorium Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB). Dari total 14 laboratorium yang ada, tidak semuanya berfungsi secara optimal, bahkan sebagian besar belum memiliki student employee maupun program kerja rutin.
Kondisi ini mendorong Kementerian Riset dan Inovasi Karya BEM FIA UB untuk menghadirkan wadah yang mampu mengaktifkan kembali peran laboratorium sebagai pusat riset, inovasi, dan pembelajaran kolaboratif bagi mahasiswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergi antara mahasiswa dan laboratorium untuk menciptakan ekosistem akademik yang produktif dan berkelanjutan.
Sebagai wujud nyata dari tujuan tersebut, BEM FIA UB menyelenggarakan Workshop Lab Connect Vol. 2: LKP3 & Lab Governance yang berlangsung di Aula Gedung E lantai 10 FIA UB. Acara ini menghadirkan narasumber Rendra Eko Wismanu, S.AP., M.AP., serta diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan FIA UB, terutama mahasiswa baru yang ingin mengenal lebih dekat arah dan kegiatan masing-masing laboratorium.
Baca juga:
Konferensi Ke-10 SPC UB Soroti Peran AI dalam Keberlanjutan

Lab Connect Jembatan Komunikasi Mahasiswa & Lab
Kegiatan Lab Connect digagas oleh Kementerian Riset dan Inovasi Karya BEM FIA UB sebagai wadah untuk menjembatani komunikasi antara mahasiswa dan laboratorium yang ada di lingkungan FIA UB. Menurut Ketua Pelaksana, Nahdia Sulasno Putri, yang juga mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis angkatan 2024, terdapat sekitar 14 laboratorium di FIA UB, namun tidak semuanya berjalan secara aktif. Beberapa laboratorium bahkan belum memiliki student employee atau kegiatan rutin yang berkelanjutan.
“Adanya kegiatan Lab Connect ini dikarenakan di FIA itu sangat banyak laboratorium, hampir 14 laboratorium, namun dari 14 lab ini tidak semuanya aktif. Bahkan meskipun aktif, banyak yang tidak mempunyai student employee dan tidak ada kegiatan yang berjalan rutin,” jelas Nahdia.
Melalui kegiatan ini, pihak penyelenggara berupaya menghidupkan kembali laboratorium yang kurang aktif serta memberikan ruang bagi laboratorium yang sudah berjalan untuk meningkatkan eksposur dan sinerginya dengan mahasiswa. Dengan demikian, diharapkan terbentuk ekosistem akademik yang dinamis, kolaboratif, dan mendukung pengembangan penelitian serta inovasi mahasiswa di FIA UB.
Strategi Pemberdayaan Laboratorium
Melalui Lab Connect, BEM FIA UB ingin memperkuat posisi laboratorium sebagai pusat inovasi dan pembelajaran. Strategi utama yang diangkat dalam workshop ini meliputi tiga aspek penting: aktivasi, kolaborasi, dan publikasi.
Pertama, aktivasi laboratorium dilakukan dengan mendorong setiap laboratorium memiliki program kerja dan kegiatan rutin yang melibatkan mahasiswa secara langsung. Kedua, kolaborasi antar-laboratorium difokuskan pada pertukaran pengetahuan dan praktik riset agar tercipta sinergi lintas bidang keilmuan. Ketiga, publikasi hasil kegiatan laboratorium menjadi fokus agar setiap inovasi dan penelitian yang dihasilkan dapat dikenal luas, baik di internal fakultas maupun di tingkat universitas.
Nahdia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam mendukung program ini. “Harapannya, para mahasiswa dapat berkontribusi secara aktif untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan laboratorium, dan juga dapat menjadi bagian dari laboratorium itu sendiri,” ujarnya.
BEM FIA UB berencana untuk melanjutkan kegiatan ini secara berkelanjutan dalam format serial agar dapat menjangkau lebih banyak laboratorium dan mahasiswa.
Baca juga:
Catch and Shoot 2025, P3 EM UB Dorong Implementasi Kesetaraan Gender
Harapan dan Dampak yang Diharapkan
Melalui Workshop Lab Connect Vol. 2, diharapkan muncul semangat baru di kalangan mahasiswa FIA UB untuk ikut serta dalam pengembangan laboratorium. Tidak hanya sebagai tempat penelitian, laboratorium juga diharapkan menjadi ruang bagi mahasiswa untuk berlatih berpikir kritis, berinovasi, dan bekerja sama lintas disiplin.
Program ini juga berpotensi mendukung visi Fakultas Ilmu Administrasi UB untuk menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam bidang administrasi dan kebijakan publik berbasis riset. Dengan adanya keterlibatan mahasiswa yang aktif di laboratorium, maka proses pembelajaran dapat berlangsung lebih aplikatif dan relevan terhadap kebutuhan dunia akademik maupun industri.
Ke depan, BEM FIA UB melalui Kementerian Riset dan Inovasi Karya akan terus mengembangkan konsep Lab Connect agar menjadi wadah strategis yang memperkuat hubungan antara mahasiswa, dosen, dan laboratorium. Dengan kolaborasi yang terarah dan tata kelola yang baik, laboratorium FIA UB diharapkan dapat tumbuh menjadi pusat unggulan riset dan inovasi mahasiswa yang berkelanjutan. (nid/dht)
 
			 
			










 
															