KANAl24, Jakarta – Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Pahala N. Mansury, membenarkan pernyataan dari Kementerian BUMN yang mengatakan laba perseroan tahun buku 2018 di atas Rp20 triliun. Bahkan dia menegaskan laba yang diperoleh BUMN Migas ini sebesar Rp 35,99 triliun.
Hal itu disampaikan Pahala usai Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) tahunan yang diselenggarakan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (31/5/2019) pekan lalu. Menurutnya, laba tersebut relatif stabil dibanding tahun sebelumnya yang sebesar USD2,54 miliar.
“2018, Pertamina catat laba USD2,53 miliar atau sekitar 35,99 triliun. Ini didukung oleh peningkatan penjualan kita sebesar USD57,93 miliar,” ujar Pahala (2/5/2019).
Pahala merinci laba yang dibukukan Pertamina tersebut didominasi dari pendapatan atas penjualan BBM. Pada tahun lalu, BUMN Migas itu mencatat penjualan sebesar 57,93 miliar dolar AS, tumbuh 35 persen. Angka penjualan ini naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya USD42,96 miliar.
Pahala berharap catatan positif yang diraih Pertamina pada 2018 ini dapat terus ditingkatkan di tahun 2019 dan tahun – tahun berikutnya. Meski laba mengalami kenaikan, namun dividen yang disetorkan ke negara justru turun menjadi Rp7,95 triliun dari tahun 2017 sebesar Rp8,56 triliun.
“Usulan dividen Rp7,95 triliun menambahkan kontribusi Pertamina kepada negara, selain dari kontribusi lainnya yang dari sisi pajak, mudahan-mudahan kinerja keuangan Pertamina semakin baik,” pungkas Pahala. (sdk)