Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan angkatan pertama lulusan Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr.) Departemen Arsitektur Fakultas Teknik (FT). Acara yang digelar pada Jumat (30/08/2024), dihadiri oleh berbagai tokoh penting di dunia arsitektur, termasuk Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI., AA., Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional, dan Ar. Ir. Heru Sufianto, M.Arch.St, Ph.D., IAI., Ketua Program Studi PPAr. UB.
Pengukuhan ini menjadi momen penting bagi para lulusan, sekaligus menandai lahirnya generasi arsitek muda yang siap menghadapi tantangan di dunia profesional. Dalam sambutannya, Ar. Georgius Budi Yulianto menekankan pentingnya peran arsitek dalam pembangunan nasional, terutama di tengah perkembangan pesat kebutuhan arsitek di Indonesia.
“Kita baru saja memiliki undang-undang pada tahun 2017, dan kebutuhan akan arsitek ini merupakan hal yang harus dipenuhi. Dengan kondisi saat ini, idealnya perbandingan kita adalah satu arsitek untuk 15.000 orang. Saya merasa UB telah berupaya mendorong hal ini dengan membuka Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr.) dan hari ini, kita menyaksikan kelahiran generasi pertama arsitek profesional,” ujar Ar. Georgius.
Lebih lanjut, Ar. Georgius juga menyoroti tantangan terbesar yang dihadapi oleh para arsitek muda saat ini, yaitu pentingnya kompetensi dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurutnya, untuk dapat bersaing di pasar global, para arsitek harus memiliki nilai profesional yang kuat, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman magang dan keterlibatan dalam organisasi profesional.
“Tantangan terbesar adalah penyertaan kompetensi. Sekarang kita sudah menjadi bagian dari MEA, di mana regulasi terkait profesi arsitek sudah semakin ketat. Bagaimana kita mendorong para arsitek muda ini untuk memiliki kompetensi yang baik sehingga mereka bisa saling membimbing dan berkembang,” tambahnya.
Ar. Georgius berharap, dengan semakin banyaknya lulusan yang memiliki kompetensi tinggi, regulasi terkait bangunan gedung dan standar profesi arsitek di Indonesia akan semakin dipatuhi dan diterapkan dengan baik di lapangan.
Senada dengan itu, Ar. Ir. Heru Sufianto, Ketua Program Studi PPAr. UB, mengungkapkan kebahagiaannya atas kelancaran acara pengukuhan ini. Ia menekankan bahwa lulusan PPAr. UB diharapkan dapat menjadi arsitek yang tidak hanya profesional, tetapi juga mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran arsitek dalam pembangunan.
“Acara ini berjalan lancar dan penuh berkah. Saya sangat bahagia karena ini merupakan awal yang baik bagi lulusan PPAr. UB. Mereka kini memiliki bekal yang cukup untuk berkembang di tengah masyarakat. Kami berharap mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan dan menjadi agen perubahan di masyarakat yang masih belum sepenuhnya memahami pentingnya jasa dan profesionalisme seorang arsitek,” ujar Ar. Heru.
Pengukuhan ini menjadi langkah awal bagi para lulusan untuk memasuki dunia profesional yang sesungguhnya. Diharapkan, mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dengan kompetensi yang mumpuni dan menjadi arsitek yang dapat diandalkan dalam pembangunan nasional dan global.
Dengan adanya program pendidikan seperti PPAr. di Universitas Brawijaya, diharapkan kebutuhan akan arsitek di Indonesia dapat terpenuhi, dan profesi ini akan semakin dihargai dan diakui oleh masyarakat luas. (nid/una)