KANAL24 Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali terkoreksi, setelah transaksi sebelumnta, Rabu, berbalik ke teritori negatif dan berakhir melemah 0,44 persen ke level 6.883.
” IHSG diperkirakan melanjutkan struktur koreksi Wave (b) dari Wave [x] dan kemungkinan akan menurun untuk menuju kisaran 6.686-6.741 sebagai target Fibonacci Retracement,” kata analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, dalam riset harian untuk perdagangan Jumat (27/5/2022).
Namun, jelas Ivan, IHSG telah memenuhi target koreksi minimum, meski tetap berada di atas level 6.795. Saat ini support IHSG berada di level 6.795, 6.686 dan 6.515, sedangkan resistance-nya di posisi 6.978, 7.032 dan 7.105. “Indikator MACD dalam kondisi netral,” ucapnya.
Dengan demikian, menurut Ivan, adanya potensi koreksi pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor sebagai momentum untuk mengakumulasi pembelian saham ADRO, BBCA, BBTN, INDF dan INKP.
Perkiraan senada disampaikan analis PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya, yang mengatakan pergerakan IHSG berpotensi kembali tertekan. Adapun rentang support-resistance yang dimiliki IHSG berada di level 6.854-6.978.
“Pola pergerakan IHSG terlihat masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar, dengan potensi terjadinya tekanan minor untuk rentang jangka pendek. Peluang kenaikan IHSG terlihat dalam rentang jangka panjang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, aliran modal asing yang masuk ke bursa saham domestik diperkirakan tidak signifikan hingga menjelang berakhirnya semester I-2022. “Hari ini IHSG berpotensi tertekan,” papar William.
Untuk itu, lanjut William, Yugen Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar agar mencermati pola pergerakan harga saham TBIG, BBCA, UNVR, ASRI, BINA, HMSP, PWON, WTON dan ICBP. (sdk)