KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan proses penurunan pada akhir pekan ini, setelah kemarin berakhir di teritori negatif dengan penurunan sebesar 1,37 persen ke level 5.105.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD dan RSI menunjukkan sinyal positif, sedangkan indikator Stochastic telah membentuk pola dead cross di area jenuh beli.
“Di sisi lain, terlihat beberapa pola evening star candlestick yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju support terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata dia, saat ini IHSG sedang berupaya untuk bertahan di atas level support 5.023, sedangkan target resistance terdekat yang berusaha digapai berada di posisi 5.187.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham BSDE, CPIN, HEAL, INKP, ISAT, JSMR dan LPCK.
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, IHSG mulai dibayangi potensi tren penurunan jangka pendek, setelah pergerakannya mendekati target Movinga Average 200-Day (MA200).
Dia menyebutkan, saat ini candlestick membentuk below the stomach dengan sinyal reversal jangka pendek. Indikator Stochastic dead-cross pada area overbought dan indikator MACD memberikan sinyal jenuh.
“Sehingga secara teknikal, pergerakan IHSG masih dibayangi pelemahan akhir pekan ini. Kisaran support-resistance berada di level 5.072-5.118,” ucap Lanjar.
Reliance Sekuritas merekomendasikan agar investor memanfaatkan pola penurunan IHSG dengan mengoleksi saham ICBP, INDF, SMGR, UNTR, MNCN dan DOID. (sdk)