Kanal24 – Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Imansyah mengatakan penyedia layanan identitas digital dapat menambah nilai inklusi keuangan digital Indonesia. Identitas digital yang ditawarkan dapat diverifikasi dalam bentuk tanda tangan digital.
“Dengan memanfaatkan teknologi, tatap muka menjadi tidak diperlukan, seperti di tengah kehadiran flntech yang memberikan kemudahan karena inovasi keuangan digital. Di sisi lain, di abad ke-21 ini OJK tetap berupaya menjalankan fungsi pengawasannya dengan terus memperhatikan inovasi,” terangnya di Jakarta (25/10/2022).
Penyedia layanan identifikasi digital bersertifikat seperti PT Indonesia Digital Identity (VIDA Identity) dapat membantu OJK dalam memantau dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap keuangan digital melalui inovasi.
Kepercayaan yang tinggi terhadap keuangan digital juga dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan produk keuangan digital, yang juga meningkatkan partisipasi keuangan digital masyarakat.
“Dengan demikian, diperlukan penyeimbangan antara inovasi dan risiko, dengan perlindungan konsumen sebagai pembungkus semuanya,” katanya.
Identitas digital dan manajemen yang bertanggung jawab membuat orang merasa aman karena informasi rahasia mereka disimpan dengan benar.
Working Group B20 Indonesia Digitalization yang diwakili oleh Founder dan CEO VIDA Niki Luhur menjelaskan bahwa dengan mengadopsi sistem identitas digital yang kuat dengan manajemen yang bertanggung jawab, para pelaku industri seperti VIDA memahami pentingnya penerapan standar global dan praktik terbaik baik di industri hingga melampaui standar kepatuhan atau beyond compliance..
“Salah satunya adalah dengan menghadirkan teknologi biometrik yang menawarkan level keamanan lebih tinggi dari sekadar kata sandi atau PIN. Di sinilah identitas digital berperan melindungi penggunanya dari risiko kejahatan siber dan menciptakan ekosistem digital yang lebih aman,” katanya.
Selain itu, VIDA memiliki prinsip menciptakan kepercayaan digital dengan memperkuatnya dengan sertifikat berorientasi pengguna yang mudah diakses oleh semua orang.
“Teknologi ini juga akan mengakselerasi digitalisasi bagi masyarakat underserved community sesuai dengan salah satu rekomendasi dari Gugus Tugas Digitalisasi, yakni mendorong konektivitas universal untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan layanan pemerintah,” ucapnya.