Kanal24, Malang – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) kian masif dan mulai merambah ke berbagai bidang, termasuk industri kreatif digital. Menyikapi hal tersebut, Lenovo menggelar acara bertajuk “Content Creator Era AI: Peluang dan Tantangan untuk Generasi Z” pada Jumat (10/10/2025) di Auditorium Nuswantara, Gedung B lantai 7 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB). Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa, khususnya generasi Z, untuk memahami potensi sekaligus risiko dalam memanfaatkan teknologi AI secara bijak di dunia konten digital.
Workshop ini menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan industri dan akademisi, di antaranya Arisa Maharani dari Volker Indonesia selaku agensi Lenovo, Meilysa selaku Area Sales Manager PT Lenovo Indonesia, Daud selaku Regional Manager Lenovo Indonesia, serta Dr. Verdy Firmantoro, S.I.Kom., M.I.Kom. dosen Ilmu Komunikasi UB. Turut hadir pula Hari Obbie, konten kreator yang membagikan pengalamannya di dunia digital.
Baca juga:
Akulturasi Budaya dan Pembelajaran Kontekstual di Brascho Nyantrik 2025

Kolaborasi Kampus dan Industri untuk Literasi AI
Dalam sambutannya, Dr. Verdy Firmantoro menegaskan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan industri menjadi kunci dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. “Workshop ini merupakan bentuk sinergi antara kampus dengan Lenovo dan Intel untuk mendorong mahasiswa agar bisa memanfaatkan teknologi AI dalam kegiatan riset, kreasi konten, dan peningkatan produktivitas,” ujarnya. Menurutnya, mahasiswa perlu memiliki kemampuan literasi digital agar dapat menciptakan konten yang edukatif, inspiratif, dan bermakna di tengah derasnya arus informasi.
Verdy juga menyoroti pentingnya literasi etika dalam menggunakan teknologi. “AI memiliki dua sisi: membawa manfaat sekaligus risiko. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa dapat belajar bagaimana menggunakan AI secara bijak, agar tidak salah kaprah dan mampu menciptakan konten yang positif,” jelasnya. Ia berharap mahasiswa generasi Z dapat menjadi produsen konten yang inspiratif, bukan sekadar konsumen, serta mampu mengisi ruang digital dengan pesan-pesan perubahan yang konstruktif.
Lenovo Dorong Kreativitas dan Kepercayaan Diri Generasi Z
Sementara itu, Meilysa dari Lenovo Indonesia menyampaikan bahwa FISIP UB dipilih sebagai lokasi kegiatan karena dinilai relevan dengan dunia digital dan komunikasi publik. “Kita tahu mahasiswa Ilmu Komunikasi sangat dekat dengan dunia digitalisasi dan konten. Melalui acara ini, kami ingin membantu mereka memahami bagaimana berinteraksi dengan publik secara tepat dan membagikan konten yang bertanggung jawab,” katanya.
Menurutnya, kehadiran Lenovo di UB bukan sekadar memberikan materi, tetapi juga membuka ruang praktik langsung melalui boot activation yang digelar selama tiga hari. Mahasiswa dapat mencoba berbagai produk dan teknologi terbaru Lenovo yang mendukung aktivitas kreatif mereka. “Kami ingin mahasiswa lebih percaya diri dan kreatif dalam berkreasi. Workshop ini diharapkan bisa menjadi awal bagi mereka untuk lebih terarah dalam dunia digital,” tambahnya.
Arisa Maharani dari Volker Indonesia menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 102 mahasiswa dari berbagai program studi di FISIP UB. “Kami hadir untuk memperkenalkan sekaligus mengedukasi pentingnya penggunaan AI yang bijaksana. Mahasiswa memiliki potensi dan bakat besar dalam bidang digital, dan Lenovo ingin membantu mereka mengembangkan potensi itu dengan memanfaatkan teknologi secara produktif,” ungkapnya.
AI sebagai Sahabat, Bukan Pengganti Kreativitas
Selain sesi materi dari Lenovo dan Intel, acara ini juga diisi dengan berbagi pengalaman dari praktisi konten kreatif, Hari Obbie. Ia menekankan bahwa AI seharusnya menjadi alat bantu dalam proses kreatif, bukan pengganti kreativitas manusia. Melalui contoh-contoh praktis, mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana AI dapat digunakan untuk mempercepat ide, memperkaya visual, dan meningkatkan kualitas produksi konten.
Daud, selaku Regional Manager PT Lenovo Indonesia, menambahkan bahwa kehadiran Lenovo di kampus juga merupakan upaya memperkecil kesenjangan antara dunia industri dan akademik. “Kami ingin mahasiswa lebih memahami tantangan ke depan dan menyiapkan diri mereka sebaik mungkin. Lenovo memberikan dukungan berupa transfer teknologi dan pendampingan agar mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga inovator di bidang digital,” jelasnya.

Baca juga:
Menjemput Senja, Cara Santai UB Sosialisasikan Etika Mahasiswa
Ia menegaskan, mahasiswa harus bisa menjadi sahabat bagi AI, bukan sekadar pengikut teknologi. “Kita harus mampu menjadikan AI sebagai partner untuk mempermudah pekerjaan, bukan membuat kita bergantung. Dengan begitu, mahasiswa bisa lebih produktif dan efisien dalam menciptakan karya,” ujarnya menutup sesi.
Melalui kegiatan ini, Lenovo dan Universitas Brawijaya berupaya menumbuhkan generasi muda yang adaptif terhadap perkembangan teknologi sekaligus bijak dalam penggunaannya. Dengan semangat kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi pelopor konten positif yang memberi dampak nyata bagi masyarakat di era AI yang terus berkembang. (nid/ptr)