KANAL24, Surabaya – Sebanyak lima ibukota provinsi di Jawa mengalami inflasi dan satu ibukota mengalami deflasi pada bulan agustus 2021.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,37 persen, kemudian diikuti Serang sebesar 0,15 persen, Bandung sebesar 0,09 persen, DKI Jakarta sebesar 0,08 persen, dan Yogyakarta sebesar 0,05 persen.
“Adapun Semarang mengalami deflasi sebesar 0,06 persen,” kata Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dalam rilisnya, Kamis (02/09/2021).
Inflasi Tahun Kalender (Januari – Agustus 2021) menunjukkan seluruh ibukota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi. Inflasi Tahun Kalender ibukota provinsi di Pulau Jawa tertinggi terjadi di Surabaya yaitu sebesar 1,58 persen, diikuti Serang sebesar 1,45 persen, Bandung sebesar 1,13 persen, Yogyakarta sebesar 1,05 persen, DKI Jakarta sebesar 0,65persen, dan Semarang sebesar 0,45 persen.
Sementara inflasi Tahun Kalender (Januari – Juli 2021) menunjukkan seluruh ibukota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi. Inflasi Tahun Kalender ibukota provinsi di Pulau Jawa tertinggi terjadi di Serang yaitu sebesar 1,30 persen. Diikuti Surabaya sebesar 1,20 persen, Bandung sebesar 1,03 persen, Yogyakarta sebesar 1,00 persen, DKI Jakarta sebesar 0,57persen, dan Semarang sebesar 0,51 persen.
Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur selama Agustus 2021, lima kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Surabaya sebesar 0,37 persen, kemudian diikuti Madiun sebesar 0,15 persen, Probolinggo sebesar 0,06 persen, Jember sebesar 0,04 persen dan Malang sebesar 0,03 persen.
Sedangkan kota yang mengalami deflasi yaitu Sumenep sebesar 0,16 persen, serta Kediri dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,08 persen.(sdk)