Kanal24, Lumajang – Rendahnya minat baca anak-anak di Desa Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Menjawab persoalan itu, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) menghadirkan inovasi “BERLIAN” atau Bermain Seru dengan Literasi Anak. Program ini menjadi terobosan baru yang mampu mengubah kebiasaan membaca menjadi pengalaman yang interaktif dan menyenangkan.
Literasi Dikemas dalam Bentuk Permainan
Dilaksanakan pada 11–12 Juli 2025 di Perpustakaan Balai Desa Klakah, kegiatan “BERLIAN” diikuti anak-anak dari TPQ Al-Hikmah. Setiap pukul 10.00 WIB, mereka diajak mengikuti sesi membaca nyaring, lalu melanjutkan dengan board game yang dirancang khusus oleh tim mahasiswa.
Baca juga:
Mahasiswa UB Tingkatkan Literasi Untuk Anak Usia Dini

Dalam permainan ini, anak-anak menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang telah dibacakan, mengumpulkan poin, dan menukarkannya dengan hadiah menarik.
“Asik sekali melihat anak-anak begitu antusias. Saya ingin mereka menyadari bahwa membaca bukan kewajiban, melainkan aktivitas yang menyenangkan,” ujar Asra Nur Ramadina, pencetus sekaligus ketua program BERLIAN.
Selaras dengan SDGs 4: Pendidikan Berkualitas
Program ini dirancang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4, yaitu pendidikan berkualitas, inklusif, dan adil bagi semua.
Dukungan juga datang dari Dosen Pembimbing Lapang, Dr. Jaisy Aghniarahim Putritamara, S.Pt., M.P., yang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari arahan PERPUSNAS RI.
Tepatnya mencakup tiga unsur penting, yaitu bacakan saya buku, membaca nyaring, serta proyek berbasis isi buku bacaan. Dengan demikian, “BERLIAN” bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pendidikan yang terarah.
Antusiasme Anak dan Dampak Nyata
Suasana keceriaan anak-anak selama kegiatan begitu terasa. Mereka tidak hanya terhibur, tetapi juga terdorong untuk membaca lebih banyak.
“Asik banget, kemarin di perpustakaan aku senang sekali. Jadi pengen sering baca lagi,” kata Tata, salah satu peserta yang bersemangat setelah menerima hadiah buku cerita.
Sementara itu, Lita, anak TPQ lainnya, mengaku sudah membaca berulang kali hadiah buku yang didapat. “Aku jadi tahu kalau kita harus berani. Aku ingin baca lebih banyak lagi,” ujarnya.
Perubahan itu juga dirasakan warga desa. “Perpustakaan jadi rame, anak-anak ada kesibukan di hari libur,” tutur Ulifa, perangkat desa Klakah yang menyaksikan langsung jalannya kegiatan.
Inspirasi bagi Desa Lain
Inovasi “BERLIAN” menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan dalam menghidupkan budaya literasi di desa. Dengan metode bermain, anak-anak lebih mudah terhubung dengan buku dan ilmu pengetahuan.

Baca juga:
Mahasiswa UB Tingkatkan Literasi Untuk Anak Usia Dini
Harapannya, keberhasilan di Desa Klakah bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan program literasi serupa. “BERLIAN” membuktikan bahwa literasi dapat dikemas dengan cara kreatif tanpa mengurangi esensi pendidikan.
Menuju Masa Depan Cerah
Mahasiswa MMD UB melalui “BERLIAN” tidak hanya membantu meningkatkan minat baca, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah. Literasi menjadi jembatan penting bagi generasi muda untuk meraih pengetahuan dan kesempatan yang lebih luas.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Desa Klakah kini memiliki contoh nyata bagaimana pendidikan bisa hadir dengan wajah yang menyenangkan. (nid)