KANAL24, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk sementara waktu mengunakan logo “Thoughtful Indonesia” di masa pandemi COVID-19.
Namun logo tersebut bukan untuk menggantikan branding “Wonderful Indonesia” yang selama ini digunakan sebagai instrumen kampanye pariwisata Indonesia kepada wisatawan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dalam pernyataannya, Kamis (23/4/2020) menjelaskan, “Thoughtful Indonesia” merupakan kontekstual logo yang menyerupai logo “Wonderful Indonesia” agar berhubungan dengan pesan yang ingin disampaikan dalam situasi tanggap darurat COVID-19 ke publik baik di dalam maupun di luar negeri.
“Banyak pertanyaan yang datang, apakah Branding Wonderful Indonesia sudah diganti? Sekali lagi, itu bukan mengganti logo Wonderful Indonesia yang merepresentasikan brand promise institusi dan branding utama kita. Namun, Thoughtful Indonesia ini adalah logo kontekstual yang menyerupai logo Wonderful Indonesia agar related dengan pesan yang kami mau bawa dalam situasi krisis ini, serta menjadi landasan utama kami untuk menghadirkan program-program yang ‘thoughtful’ membantu pelaku dan pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi dampak COVID-19,” kata Wishnutama.
Wishnutama juga menjelaskan, pihaknya menggunakan logo Thoughtful Indonesia untuk menunjukkan empati tertinggi dari sektor pariwisata terhadap kondisi saat ini di tengah pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, logo tersebut juga mendapat apresiasi dari publik di Eropa sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi oleh WHO.
“Ini salah satu bagian dari soft promotion juga ke luar, dan kami mendapat laporan bahwa publik di Eropa mengapresiasi hal tersebut. Ini bagian dari kami untuk mengkomunikasikan bahwa kita berempati dengan situasi saat ini dan We are still Wonderful in many ways,” katanya.
Tak hanya pariwisata Indonesia, menurut Wishnutama, banyak merek besar lainnya melakukan perubahan logo kontekstual di masa pandemi.
“Jadi kontekstual logo ini sementara digunakan dan strategi ini juga sudah banyak dikenal di dunia internasional,” katanya. (sdk)