Kanal24, Malang – Minimnya pemahaman remaja terhadap kesehatan reproduksi kerap memicu perilaku berisiko dan dampak negatif seperti kehamilan tidak diinginkan maupun infeksi menular seksual. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Departemen Psikologi Universitas Brawijaya melalui program pengabdian masyarakat menggelar edukasi bertajuk “Love Yourself, Protect Yourself: Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Putri” di SMP Putri Al Irsyad Al Islamiyyah Kota Malang, Sabtu (24/5/2025).
Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada remaja putri usia 12 hingga 15 tahun mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan melindungi diri dari perilaku seksual berisiko. Sebanyak 65 siswa mengikuti kegiatan yang dikemas interaktif melalui pengenalan materi, ice breaking, pre-test, diskusi kelompok, hingga case study seputar isu kesehatan reproduksi.
Materi utama disampaikan oleh Elmy Bonafita Zahro, M.Psi., Psikolog, dosen Departemen Psikologi Universitas Brawijaya. Dalam pemaparannya, Elmy menegaskan pentingnya edukasi reproduksi sejak dini agar remaja putri memahami dampak jangka panjang dari setiap keputusan terkait tubuh dan seksualitas mereka.
“Edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja, khususnya remaja putri, dinilai sangat penting untuk membantu mereka memahami konsekuensi jangka panjang dari pengambilan keputusan terhadap tubuh dan aktivitas seksualnya secara sadar. Harapannya mereka berani berkata tidak terhadap perilaku seksual berisiko yang memang tidak diinginkan,” tegas Elmy.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pendidikan seksualitas yang benar akan membantu membentuk pola pikir kritis dan sikap bertanggung jawab.
“Dengan pemahaman yang tepat, remaja putri bisa lebih percaya diri dan tahu bagaimana melindungi dirinya, bukan karena takut, tapi karena sadar akan nilai dirinya sendiri,” ungkapnya.
Melalui simulasi kasus, peserta diajak mengenali risiko, berdiskusi, dan mencari solusi bersama. Kegiatan ditutup dengan post-test dan evaluasi untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa.
Program ini sejalan dengan target Kurikulum 2013 yang mendorong pengembangan kognitif, sikap kritis, dan kemampuan analitis siswa. Harapannya, remaja putri tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengambil keputusan bijak untuk menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari dampak buruk di masa depan.(Din)