KANAL24, Malang – Desa Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Batu, Kota Batu merupakan desa pemenang kategori Umum Tingkat Nasional pada Festival Gapura Cinta Negeri tahun 2019 lalu. Desa ini juga memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan, seperti wisata tanaman hias, petik buah apel, dll. Melihat potensi yang dimiliki tersebut, empat akademisi dari Universitas Brawijaya melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya (UB) melakukan kegiatan pengembangan desa wisata bunga sidomulyo berbasis kearifan lokal di Kota Batu, Jawa Timur. Tim dari UB ini terdiri dari Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, S.TP., M.P (FTP) dengan anggotanya, Aris Subagiyo, S.T., M.T (FT), Sisca Fajriani, S.P., M.P. (FP), dan Ika Atsari Dewi, S.TP., MP. (FTP).
Kegiatan pengembangan ini berlangsung selama 3 tahun dan tahun 2020 ini merupakan tahun pertama program tersebut dilaksanakan. Tepat pada hari ini, kamis (8/10/2020) telah digelar Launching Pusat Informasi Wisata (tourism center) Desa Wisata Bunga Sidomulyo, Kota Wisata Batu di Rest Area Desa Sidomulyo. Peresmian pusat informasi wisata ini dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu, Drs. Arief As sidiq, MH didampingi Ketua LPPM UB Dr. Ir. Bambang Susilo, MSc.Agr, dan Kepala Desa Sidomulyo Drs. Suharto, MM.
Dalam sambutannya, Arief mengucapkan terima kasih kepada tim dari UB yang telah menciptakan sebuah layanan kepada masyarakat, khususnya sarana tourism center yang ada di Desa Sidomulyo.
“Kegiatan ini sejalan dengan semangat pemerintah Kota Batu dalam rangka memajukan pariwisatanya. Kota Batu telah menasbihkan diri sebagai kota wisata dan alhamdulillah hasil-hasilnya sangat baik terutama di tahun 2019, yang mana Kota Batu dipercaya oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Tidak kurang sebanyak 7.252.000 orang telah berkunjung ke Kota Wisata Batu pada tahun lalu,” ujarnya.
Sementara itu, Bambang mengatakan bahwa pendampingan yang diberikan oleh Universitas Brawijaya adalah berupa bimbingan teknis dan pelatihan kepada masyarakat.
“Programnya sudah berjalan bagus, tinggal kita lihat nanti bagaimana perkembangannya. Kita tidak menamakan desa ini sebagai desa binaan melainkan kita jadikan desa mitra. Artinya, kita bersama-sama dengan perangkat terkait bergerak dan berkembang menuju desa wisata dengan berbasiskan kearifan lokal,” terang Bambang.
PPDM ini meliputi penguatan sarana pusat informasi pariwisata, pengelolaan dan managemen pariwisata, pembinaan dan pendampingan dalam peningkatan kualitas soft skill pada sumber daya manusia, serta pengembangan produk oleh-oleh dan destinasi wisata khas Desa Sidomulyo yang berbasis kearifan lokal.
“PPDM ini merupakan program pengmas yang sangat strategis, terutama untuk pengembangan wisata yang ada di Kota Batu karena memang agrowisata Kota Batu merupakan salah satu destinasi yang popular saat ini di Jawa Timur bahkan sudah sampai di tingkat nasional. Sehingga kami dari UB bergerak bagaimana untuk mengembangkan desa wisata ini dengan berbasis kearifan lokal. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari perangkat Desa Sidomulyo, kelompok tani, pokdarwis, dan UKM batik tulis Sidomulyo. Harapan kami, semoga kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pengembangan wisata dan pemberdayaan masyarakat produktif yang ada di Desa Sidomulyo,” tandas Asmaul selaku ketua tim. (Meg)