Kanal 24, Malang – Di Balai Desa Sidomulyo, selembar x-banner besar kini berdiri tegak tepat di dekat pintu masuk. Di dalamnya tertulis langkah demi langkah alur pengurusan surat, lengkap dengan dokumen yang harus dibawa, tata tertib berpakaian, hingga jam layanan. Banner itu menjadi dekorasi dan simbol perubahan: pelayanan desa kini jadi lebih mudah dipahami, berkat inisiatif mahasiswa KKN dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB).
Program bertajuk “Peningkatan Akses SOP Pelayanan Desa Sidomulyo” ini diinisiasi oleh Kelompok KKN 44 FIA UB sebagai respons terhadap rendahnya pemahaman warga terhadap prosedur pelayanan desa. Selama ini, masih banyak warga yang datang ke balai desa dengan persiapan yang belum lengkap tidak tahu berkas apa yang dibutuhkan, tidak paham harus mulai dari mana, bahkan belum mengetahui aturan berpakaian yang berlaku.
Baca juga:
Mie Sawi Hijau: Cara Unik MMD UB Edukasi Gizi Anak
“Masih banyak warga yang belum mengetahui aturan berpakaian maupun berkas yang perlu dibawa saat mengurus layanan,” ujar Pak Agis, salah satu perangkat desa yang menjadi mitra dalam kegiatan ini.
Kegiatan berlangsung di Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, dan dimulai sejak awal Juli 2025. Program ini menjadi bagian dari tema besar KKN FIA UB tahun ini, yaitu “Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Ekonomi Lokal Desa.”
X-Banner, Plakat, dan Video: Informasi Kini Lebih Mudah Diakses
Tiga terobosan utama menjadi pilar program ini:
- X-Banner Alur Layanan Desa
Banner ini berisi panduan visual yang memudahkan warga dalam memahami prosedur layanan administrasi. Ditempatkan di titik-titik strategis di Balai Desa, seperti ruang tunggu dan dekat loket pelayanan, banner ini dirancang dengan desain ramah baca.
- Plakat Akrilik Informasi Pelayanan
Sebuah plakat permanen yang mencantumkan informasi penting seperti maklumat layanan, tata tertib berpakaian, dan jam operasional kantor desa. Inisiatif ini membantu menciptakan pelayanan yang lebih tertib dan informatif.
- Video Edukasi Digital
Untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, terutama generasi muda, tim KKN memproduksi video edukatif berisi panduan lengkap prosedur pelayanan desa. Video ini dirancang untuk diunggah di media sosial resmi desa agar bisa diakses kapan saja dan oleh siapa saja.
Kombinasi media fisik dan digital ini dirancang untuk menjawab tantangan keterbatasan literasi layanan publik di tingkat desa. Dengan informasi yang disampaikan secara jelas, warga dapat merasa lebih percaya diri dan mandiri dalam mengakses layanan desa.
Pelayanan Publik yang Ramah dan Transparan
Program ini tidak hanya memberi solusi jangka pendek, tetapi juga mendorong transformasi tata kelola desa secara menyeluruh. Kini, warga tidak lagi bingung saat datang ke kantor desa. Petugas pun dapat bekerja lebih efisien karena tidak perlu terus-menerus menjelaskan prosedur yang sama berulang kali.
Lebih dari itu, inisiatif ini sejalan dengan semangat good governance pemerintahan desa yang informatif, transparan, dan partisipatif. Warga kini dilibatkan sebagai subjek, bukan sekadar objek dari pelayanan.
Dengan pendekatan yang integratif, kegiatan ini juga memperkuat literasi layanan publik, membuka ruang dialog antara warga dan pemerintah desa, serta menciptakan iklim pelayanan yang lebih manusiawi dan setara.
Baca juga:
Kolaborasi MMD UB dan TP PKK Pagentan Kelola Sampah Lewat Inovasi Ecobrick
Arahkan Menuju Pelayanan Desa yang Berkelanjutan
Kelompok KKN 44 FIA UB menekankan bahwa tujuan utama dari program ini bukan hanya menampilkan hasil, tetapi membangun sistem. Mereka berharap upaya ini bisa terus dilanjutkan dan menjadi model pelayanan publik desa yang berkelanjutan.
Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada komitmen desa dalam merawat dan mengembangkan infrastruktur informasi yang telah dibangun. Dengan demikian, pelayanan desa bisa terus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis.
Inisiatif mahasiswa FIA UB ini menjadi contoh bahwa perubahan pelayanan publik bisa dimulai dari hal sederhana: informasi yang jelas, desain yang komunikatif, dan niat baik untuk melayani warga dengan lebih baik. Desa Sidomulyo kini punya pondasi kuat untuk membangun pelayanan yang ramah, terbuka, dan memberdayakan. (han)