Malang, Kanal24 – Malam puncak Grand Final Putra Putri Brawijaya menghadirkan sorotan. Gelar Putri dan Putra Brawijaya jatuh pada mahasiswa dari FTP dan FISIP UB. Kompetisi yang berlangsung pada Rabu malam di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (1/11/2023) menjadi panggung yang memukau.
Sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-61 UB, perhelatan Putra – Putri Brawijaya merayakan usia satu dekade. Sepuluh tahun pencarian wajah baru untuk Duta Universitas Brawijaya.
Gelar Putri Brawijaya tahun ini diraih oleh Made Astidevi, mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian. Berkompetisi dengan sembilan finalis lainnya, perjalanannya hingga ke babak 5 besar dan 3 besar membuatnya meraih gelar sebagai duta UB.
Muhammad Azhar Zidane, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, meraih gelar Putra Brawijaya tahun ini. Hadir bersama suporter yang cukup ramai, Zidane akan menjadi wajah baru Universitas Brawijaya selama setahun ke depan.
Kedua pemenang berhasil memberikan jawaban terbaik pada pertanyaan dewan juri. Selain itu, sesi LGD (Leadership Group Discussion) juga diikuti dengan lancar. Isu-isu yang dibahas mulai dari perpolitikan Indonesia tahun 2024 hingga situasi konflik Palestina-Israel.

Selempang Putra Putri Brawijaya 2023 diserahkan secara langsung oleh pasangan Putra Putri Brawijaya 2022, sebagai simbolis regenerasi kepengurusan untuk tahun 2023. Para pemenang juga menerima beragam hadiah, mulai dari uang pembinaan hingga produk dari sponsor.
Malam Grand Final tahun ini makin semarak dengan kehadiran 2 bintang tamu, Salma dan Maritza, yang memukau dengan penampilan menyanyi mereka, menjadi sorotan di setiap sesi parade Putra Putri Brawijaya. Penonton terhanyut dalam setiap penampilan sambil menyaksikan kepiawaian duta UB di atas catwalk.
Ajang Putra Putri Brawijaya tetap memberikan fokus pada pencarian bakat terbaik sebagai duta UB. Para peserta harus menampilkan aspek 3B, yang terdiri dari beauty, brain, dan behaviour. (Raf)