KANAL24, Malang – Mahasiswa pertanian harus menjadi solusi untuk mengembangkan pertanian mulai dari skala kecil hingga nasional. Diungkapkan oleh Junianto, Manager promosi dan perencanaan pemasaran Petrokimia Gresik pada Jambore Petani Muda 3 hari ini (19/9/2019) di Auditorium Gedung Sentral Lt.6 Fakultas Pertanian UB.
“Kami mengajak mahasiswa-mahasiswa ini memantapkan motivasi mereka untuk memajukan pertanian di Indonesia. Bagaimana mereka menjadi bibit-bibit solusi yang bisa mengembangkan pertanian, tidak harus langsung di skala nasional tetapi bisa dimulai dari lingkungan tempat tinggal mereka. Paling penting adalah dapat memberikan dampak positif didaerahnya,” terang Junianto.
Mahasiswa pertanian dipilih karena menurut Junianto, hal ini memiliki korelasi dengan regenerasi petani. Mahasiswa bisa memberikan aura positif untuk bidang pertanian, yang mana mereka bisa menjadi figure atau inspirator untuk orang lain dalam pengembangan pertanian.
Junianto berharap, dampak kegiatan ini tidak hanya terlokalisir sampai sini saja tetapi bisa memberikan dampak secara luas bagi masyarakat. Hal ini didukung dengan tema yang diambil yakni “Agrosociopreneur untuk Kemajuan dan Keberlangsungan Pertanian Indonesia” yang sedang trend saat ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Damanhuri., MS yang memberikan respon positif dengan adanya roadshow jambore ini.
“Kami tentunya sangat mendukung kegiatan ini, karena mahasiswa pertanian bisa mendapatkan ilmu sebagai bekal untuk bekerja di dunia nyata. Bagaimana nantinya mahasiswa pertanian akan betul-betul bergerak menekuni bidang pertanian modern. Sehingga akan memajukan pertanian di Indonesia,” jelasnya.
Damanhuri melanjutkan, keberlanjutan dari kegiatan ini tidak hanya sampai pada jambore saja, tetapi mahasiswa bersama-sama bisa membangun pertanian yang riil. Sehingga, dapat mendukung Indonesia untuk kembali merealisasikan swasembada pangan.
Sebagai informasi, Jambore Petani Muda 3 yang diadakan oleh Petrokimia Gresik dilaksanakan sejak tahun 2017. Kegiatan ini berlatar belakang kekhawatiran mengenai rendahnya minat dan partisipasi generasi muda di bidang pertanian.
Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari BPS tahun 2018 mengenai survey antar sensus yang menyatakan bahwa lebih dari 65 persen petani berumur diatas 45 tahun. Selain itu, juga didukung oleh data dari sensus pertanian 2013, yang mana dalam 10 tahun jumlah Rumah Tangga Petani turun 20 persen atau sebesar 15,6 juta.
Kegiatan jambore ini untuk mendukung regenerasi petani dan perkembangan agrosociopreneur di Indonesia. Roadshow jambore petani muda 3 bekerja sama dengan 12 universitas, yakni UGM, IPB, UNSOED, UB, UNPAD, USU, UNILA, UNS, UNEJ, UDAYA, UNHAS, dan Univ. Lambung Mangkurat. (sdk)