Kanal24, Malang – Rendahnya kesadaran masyarakat usia produktif terhadap pentingnya pencegahan hipertensi mendorong Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) untuk menghadirkan inovasi berbasis potensi lokal. Bertempat di Dusun Wangkal Kidul, Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, kegiatan bertajuk “Si Segar”, dengan fokus pemanfaatan buah belimbing menjadi produk sehat dan ekonomis: infused water dan abon belimbing.
Program ini menyasar masyarakat dewasa dan remaja untuk meningkatkan kesadaran akan pengendalian hipertensi secara alami dengan mengolah bahan pangan lokal yang melimpah. Mahasiswa juga menyoroti kurangnya pemeriksaan kesehatan pada kelompok usia produktif dan rendahnya konsumsi pangan alami sebagai latar belakang kegiatan.
Pemanfaatan Belimbing sebagai Solusi Kesehatan
Kegiatan pelatihan dilangsungkan di rumah salah satu warga yang juga menjadi posko mahasiswa MMD, diikuti oleh 12 ibu rumah tangga (10/7/2025). Dalam kegiatan ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UB, Ni Luh Vanya Tiara Saraswati, menggagas penggunaan buah belimbing yang kaya antioksidan, kalium, dan serat, sebagai bahan utama untuk infused water. Kandungan tersebut dinilai efektif membantu menurunkan tekanan darah secara alami.
“Ketika dipadukan dengan lemon, yang dikenal mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga berat badan, infused water ini menjadi alternatif minuman sehat yang mudah dibuat, menyegarkan, dan menyehatkan,” jelas Vanya.

Sebelum praktik dimulai, peserta mengikuti pre-test untuk mengetahui pemahaman awal. Kemudian dilakukan sesi penyampaian materi tentang hipertensi, manfaat belimbing, serta panduan membuat infused water. Demonstrasi dilakukan secara langsung dengan proses mencuci, mengupas, memotong buah, hingga menyimpannya dalam kulkas selama 6–12 jam.
Ibu-ibu peserta tampak antusias, aktif berdiskusi dan mengikuti sesi praktik. Produk yang dihasilkan dibagikan sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Selain infused water, mahasiswa dari Fakultas Pertanian UB juga memperkenalkan produk abon belimbing sebagai diversifikasi olahan yang memiliki potensi ekonomi rumahan.
Menuju Gaya Hidup Sehat dan Desa Berdaya
Kegiatan edukatif ini tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga memperkuat semangat kemandirian dan pemberdayaan masyarakat. Harapannya, produk infused water belimbing dan lemon dapat digunakan oleh kader kesehatan dalam mengedukasi masyarakat seputar pola konsumsi sehat dan pengendalian tekanan darah tinggi.
Pelatihan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Selain itu, kegiatan ini memperkuat peran perempuan dalam pembangunan desa melalui pelibatan aktif ibu rumah tangga.
Salah satu peserta, Chis, mengungkapkan ketertarikannya terhadap inovasi ini. “Saya baru tahu kalau belimbing bisa bantu turunkan darah tinggi. Biasanya saya cuma makan langsung, ternyata bisa juga dibuat minuman segar dan menyehatkan seperti ini,” ujarnya.
Melalui program ini, mahasiswa MMD UB menunjukkan kontribusinya dalam mendorong perubahan perilaku hidup sehat di desa. Pendekatan berbasis potensi lokal seperti ini menjadi wujud nyata pengabdian mahasiswa dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri, sehat, dan produktif.(Din/Vny)