KANAL24, Malang – Pasien pasca stroke seringkali mengalami kesulitan dalam menggerakkan bagian anggota gerak, terutama bagian tungkai bawah. Pada dasarnya alat terapi untuk memulihkan gerakan kaki pada pasien pasca stroke sudah ada. Akan tetapi, alat yang tercipta sebelumnya sangat memakan tempat, dan fungsi yang cukup kompleks sehingga hanya dapat dioperasikan di rumah sakit.
Melihat kondisi tersebut mahasiswa Universitas Brawijaya menciptakan robot rehabilitasi pasien pasca stroke sebagai inovasi untuk membantu terapi akibat melemahnya fungsi otot tungkai bawah. Mereka adalah Dean Passaddhi (FT’18), Irfan Nadhif Musthofa (FT’18), Anak Agung Sagung Gede Paramitha Wardhana (FT’19), Faisal Mohammad Rifqi Aqil (FK’18), dan Nina Latifatus Sya’adah (FK’20), di bawah bimbingan dosen Teknik Elektro, Raden Arief Setyawan, ST., MT.
“Inovasi robot rehabilitasi diciptakan sebagai upaya untuk menghasilkan produk dengan tingkat efisiensi penggunaan yang baik dan bersifat portable,” kata Dean Passaddhi, Selasa (3/8/2021).

Oleh karena itu, kelima inovator muda itu menciptakan Robot Rehabilitasi sebagai Solusi pada Kontraktur Sendi dan Atrofi Otot Pasien Pasca Stroke.Pembuatan Robot Rehabilitasi dilakukan di beberapa Laboratorium Fakultas Teknik UB sejak bulan Juni hingga Agustus 2021.
Robot Rehabilitasi memiliki sistem kontrol melalui smartphone yang diintegrasikan menggunakan IoT. Alat ini dapat melakukan dua pergerakan terapi kaki, yaitu pengangkatan bagian paha dan penekukan bagian lutut. Pergerakan tersebut dikontrol melalui smartphone yang dilengkapi dengan pengaturan parameter pergerakan alat tersebut, yaitu jumlah gerakan dalam setiap kali terapi dan besar sudut gerakan yang akan diterapkan dalam proses terapi. Pergerakan robot nantinya dapat dimonitor langsung melalui smartphone pengguna.
Robot rehabilitasi ini terbuat dari bahan aluminium, dengan dasar pemilihan bahan yaitu bersifat ringan, sehingga mudah dibawa ke tempat lain, serta tidak memakan banyak tempat sehingga dapat dipakai di rumah sendiri.
“Kelebihan dari robot rehabilitasi ini adalah praktis digunakan, dapat dibawa kemanapun, dan pengontrolan dapat dilakukan melalui smartphone. sehingga diharapkan inovasi ini hadir sebagai solusi bagi pasien pasca stroke yang ingin mengembalikan fungsi gerak atas melemahnya otot-otot pada kaki. Dengan harapan, bagian kaki yang mengalami pelemahan otot yang tidak dapat digerakkan mengalami pemulihan seperti semula dan pasien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.” jelas mahasiswa semester 7 tersebut.
Inovasi robot ini telah mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Karsa Cipta dan akan mengikuti seleksi PIMNAS XXXIV pada bulan Agustus ini. (Meg)