KANAL24 , Jakarta – Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) sudah jatuh 1,26 persen ke 6.128,2 poin. Analis pasar modal menilai, koreksi indeks itu dipengaruhi oleh sentimen negatif akibat demonstrasi yang selama beberapa waktu sudah berjalan.
” IHSG turun sendirian di Asia. Jadi menurut saya karena faktor demo yang berpotensi berkepanjangan,” ujar Direktur Eksekutif LBP Institut Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Ia menjelaskan, aksi demo ini dinilai cukup sensitif dan bisa menimbulkan ketidakpastian lebih lanjut. “Jadi perlu diketahui, pasar tak selalu merespons seluruh demo yang berlangsung,” tuturnya.
Di kesempatan yang berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku tak khawatir bila berbagai aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu terakhir bakal mengganggu perekonomian Indonesia. Khususnya, terhadap kinerja pasar keuangan dalam negeri. Terlebih, Darmin mengklaim pemerintah turut mengakomodasi permintaan para pedemo.
“Misalnya, Presiden Jokowi sudah meminta lembaga legislatif untuk menunda pembahasan dan pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Jadi jangan dibilang tidak ada langkah dari pemerintah, ada lah,” ujar Darmin dikutip dari keterangan tertulisnya hari ini.
Sebagaimana diketahui, sepanjang perdagangan pagi ini, posisi terendah indeks ada pada level 6.121,35 poin. Investor asing bahkan sudah mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 528,17 miliar di semua pasar. (sdk)