Kanal24, Malang — Industri film horor tanah air kembali menghadirkan kisah menyeramkan yang diangkat dari pengalaman nyata. Film terbaru bertajuk Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat siap tayang di bioskop Indonesia mulai 18 September 2025 mendatang. Diproduksi oleh VMS Studios dan disutradarai Azhar Kinoi Lubis, film ini menjanjikan suguhan horor berbeda dengan pendekatan visual hitam putih, penggunaan bahasa Arab, hingga misteri surat gaib yang mengikat kehidupan tokoh utamanya.
Kisah Nyata Maryam dan Cinta Gaib
Cerita film ini bersumber dari pengalaman seorang wanita bernama Maryam. Sejak lahir, ia dipercaya telah diikuti oleh sosok jin yang jatuh cinta kepadanya. Awalnya terasa seperti hubungan aneh dua dunia, tetapi seiring bertambahnya usia, cinta gaib itu justru berubah menjadi kutukan. Maryam hidup dalam bayang-bayang teror. Siapa pun yang mencoba dekat dengannya kerap berakhir dengan celaka, bahkan kehilangan nyawa. Cinta yang seharusnya menghadirkan kebahagiaan justru menjelma menjadi ancaman mematikan. Kisah inilah yang kemudian digarap menjadi film layar lebar. Azhar Kinoi Lubis mencoba merekam ketegangan itu dengan gaya penceritaan yang lebih intim dan atmosferik.
Baca juga:
Rahasia Besar Tersimpan di Drakor Shin’s Project

Deretan Pemain dan Pendekatan Sinematik
Film Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat dibintangi sejumlah nama muda dan senior. Ada Claresta Taufan, Wafda Saifan, Debo Andryos, Rukman Rosadi, Maryam Supraba, hingga Ruli Fitrian Alia. Mereka akan memerankan tokoh-tokoh yang terikat langsung dengan perjalanan hidup Maryam. Produser Tony Ramesh mengungkapkan bahwa film ini diawali dengan konsep sinematik hitam putih. “Kami ingin membawa penonton masuk ke masa kecil Maryam dengan nuansa lebih nyata. Meski awalnya ada keraguan, terutama soal efek darah yang terlihat kurang realistis, ternyata hasil akhirnya justru memperkuat suasana mencekam,” jelas Tony.
Keputusan tersebut membuat film ini tampil berbeda dibandingkan horor lokal kebanyakan yang sering mengandalkan warna pekat dan jump scare. Justru dengan visual monokrom, aura misteri terasa lebih otentik dan mendalam.
Bahasa Arab sebagai Elemen Realis
Tak hanya soal gaya visual, film ini juga menambahkan sentuhan unik melalui penggunaan bahasa Arab. Beberapa dialog dan bacaan ayat dimunculkan untuk memperkuat atmosfer religius sekaligus menghadirkan kesan autentik. Riset mendalam dilakukan agar penggunaan bahasa Arab tidak sekadar tempelan. Tim produksi bahkan berkonsultasi dengan ahli bahasa agar pesan yang dibawa bisa tersampaikan dengan benar. Langkah ini menegaskan keseriusan tim dalam menghadirkan cerita yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menghormati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Surat Misterius untuk Maryam
Salah satu elemen paling menarik dalam kisah nyata Maryam adalah adanya surat misterius. Maryam yang asli mengaku beberapa kali menerima bisikan berupa ayat-ayat dari jin yang mengikutinya. Selain itu, ia juga mendapat sejumlah surat dengan bahasa yang sulit dipahami. Butuh waktu lama sampai akhirnya surat tersebut diterjemahkan oleh seorang mahasiswa jurusan sastra di Mesir. Isi surat ternyata berupa doa perlindungan, dengan inti pesan: semoga Allah melindungi kita. Detail inilah yang turut diangkat dalam film, menambah lapisan misteri dalam narasi yang sudah menegangkan.
Horor dengan Napas Baru
Dengan semua pendekatan unik tersebut, Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat diharapkan bisa memberi napas baru bagi perfilman horor Indonesia. Kisah cinta yang terlarang, konsekuensi tragis, hingga simbol-simbol religius menjadikan film ini lebih dari sekadar tontonan seram.
“Horor sejati adalah ketika kisahnya terasa dekat dengan kehidupan kita,” ujar sutradara Azhar Kinoi Lubis. Menurutnya, pengalaman nyata Maryam adalah representasi bagaimana batas antara dunia nyata dan gaib sering kali sulit ditebak. Film ini tidak hanya ingin menakuti penonton, tetapi juga mengajak mereka merenungkan bagaimana sebuah ikatan yang salah bisa membawa malapetaka, bahkan ketika ikatan itu datang dari dunia tak kasat mata. (ptr)










